Sumenep (ANTARA) - Institusi TNI dan Polri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggerakkan anggotanya guna memantau pendistribusian dan penjualan minyak goreng pada sejumlah pasar tradisional di wilayah itu menjelang hari raya Idul Adha 1443 Hijriah.
"Kegiatan pemantauan secara bersama-sama antara TNI dengan Polri ini untuk memastikan ketersediaan minyak goreng, sekaligus harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku di pasaran," kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti kepada media di Sumenep, Jawa Timur, Kamis.
Karena itu, personel TNI-Polri di masing-masing kecamatan diterjunkan ke pasar-pasar tradisional, pasar desa dan toko-toko penjual kebutuhan bahan pokok agar melakukan pemantauan secara rutin.
Setiap hari, personel dari kedua institusi ini diminta untuk membuat laporan perkembangan harga dan distribusi minyak goreng, baik curah atau minyak goreng dalam kemasan.
"Ini kita lakukan, karena kita ini adalah abdi negara, sehingga segala sesuatu yang menyangkut kepentingan negara juga harus menjadi perhatian petugas keamanan, baik TNI maupun polri," katanya, menjelaskan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan sejumlah polsek di Sumenep, seperti Polsek Gapura, kini harga minyak goreng di wilayah itu terpantau normal.
berdasarkan hasil pemantauan yang digelar di Pasar Gapura, Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura, Sumenep, harga minyak goreng curah dalam kisaran harga Rp14 ribu per liter hingga Rp15.500 per liter.
"Kalau ada pedagang yang menjual melebih HET, kita mengingatkan karena instruksi dari pimpinan adalah terlaksananya harga sesuai HET," kata Kapolsek Gapura Iptu Fathorrahman, menjelaskan hasil pemantauan minyak goreng di sejumlah pasar di wilayah itu.