Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Perum Perhutani Wilayah Jawa Timur melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama kemitraan promosi dan penjualan produk wisata dengan PT Kereta Api Pariwisata dalam rangka sinergi BUMN.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan di Kantor Graha Perum Perhutani Wilayah Jawa Timur di Surabaya, Jumat.
Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata Hendy Helmy dalam keterangan pers menyampaikan perjanjian kerja sama ini sebagai landasan untuk melakukan sinergi, kolaborasi, koordinasi, dan kemitraan.
"Sehingga menghasilkan manfaat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dalam penyelenggaraan kegiatan budaya, pariwisata, ekonomi kreatif dan transportasi kereta wisata serta pendukungnya dengan menjalin, memanfaatkan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki serta untuk mendukung program pemerintah di bidang pariwisata," katanya.
Berdiri sejak tahun 2009, PT Kereta Api Pariwisata merupakan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang salah satu lini usahanya bergerak dalam bidang tour dan travel.
Sebagai pelopor pariwisata berbasis kereta api, lanjut Hendy, KAI wisata memiliki beberapa unit usaha yang terus berkembang, di antaranya kereta wisata, tour and travel management, umroh, dan holy land.
"Selain itu, ada hotel Transit Suite Stasiun Gambir, pengurusan dokumen perjalanan, tiket KA, pesawat dan voucher hotel, lounge anggrek Stasiun Yogyakarta, pengelolaan gedung bersejarah Lawang Sewu, dan Indonesian Railway Museum Ambarawa," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga menyediakan shower room dan locker di Slasar Malioboro Stasiun Tugu Jalan Pasar Kembang Yogyakarta yang sebelumnya sudah ada di Stasiun Gambir Jakarta.
Pada Kesempatan sama, General Maneger KBM (Kesatuan Bisnis Mandiri) Ekowisata Perum Perhutani Wilayah Jawa Timur Bertus Sudarmeidi sangat mengapresiasi serta berterima kasih kepada PT Kereta Api Pariwisata atas kerja sama dalam mendukung peningkatan kegiatan pemasaran budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Semoga dengan sinergi, kolaborasi, koordinasi dan kemitraan ini diharapkan dapat menggali potensi yang dimiliki dengan tetap memperhatikan dan menjunjung tinggi prinsip kelayakan, saling menguntungkan dan untuk meningkatkan pelayanan di sektor kepariwisataan serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan kepariwisataan Indonesia," katanya.