Surabaya (ANTARA) - Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Jawa Timur melakukan edukasi terhadap bahaya asap rokok ke masyarakat sebagai bentuk kepedulian sekaligus dalam rangka Hari Tanpa Tembakau se-Dunia yang diperingati setiap 31 Mei.
"Kami membagi leaflet sekaligus mengedukasinya langsung ke masyarakat. Selain asap rokok, juga tentang sampah rokok dan lingkungan," ujar Ketua WITT Jatim Arie Soeripan di Surabaya, Selasa.
Gerakan ini bertujuan menginformasikan tentang bahaya penggunaan tembakau untuk menuntut hak atas kesehatan dan hidup sehat.
Menurut Arie, efek berhenti merokok tidak hanya baik untuk kesehatan diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar dan lingkungan.
"Nyatanya puntung itu berdampak bahaya bagi lingkungan. Memang sering dianggap sepele, tapi dampaknya sangat serius. Dan faktanya puntung rokok adalah sampah yang paling mudah ditemukan di Bumi ini," ucapnya.
Ia menjelaskan puntung rokok terdiri dari ribuan serat selulosa asetat, yang meskipun dapat terurai secara biologis, namun membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Selain itu, filter rokok bekas juga mengandung ribuan bahan kimia yang dapat membahayakan tanaman dan makhluk hidup lainnya.
Bahkan, kata Arie, beberapa bahan kimia yang terkandung dalam filter rokok bekas juga dikenal sebagai Karsinogen, yaitu senyawa penyebab kanker.
Sementara itu, kampanye bebas plastik di seluruh dunia juga semakin gencar dilakukan sehingga orang-orang mulai berbondong-bondong berhenti menggunakannya. (*)