Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Erwin Astha Triono menyatakan hingga saat pihaknya belum menemukan adanya kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di wilayah setempat.
"Hingga hari ini masih belum ditemukan kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak di bawah umur 16 tahun," kata Erwin di Surabaya, Jumat.
Erwin mengatakan dinkes kabupaten/kota telah mengirimkan semua data maupun sampel pasien yang memiliki gejala-gejala mengarah pada hepatitis.
"Kami sekarang sama-sama menunggu hasil laboratorium lanjutan. Nanti kalau ada hasil laboratorium lanjutan maka yang memberikan informasi yang pertama adalah Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Selain itu, sampel dugaan kasus hepatitis akut yang mengakibatkan anak berusia tujuh tahun meninggal di Tulungagung juga telah dikirimkan Dinkes Jatim ke Kementerian Kesehatan.
"Di lapangan yang terdata baru satu dari Tulungagung, itu yang dilakukan pemeriksaan laboratorium," katanya.
Sedangkan kasus yang menimpa tiga pasien di Kabupaten Sidoarjo, Erwin menjelaskan bahwa itu kasus hepatitis pada orang dewasa, bukan anak anak di bawah 16 tahun yang menjadi sorotan WHO.
"Artinya begini, tetap diberikan layanan di rumah sakit setempat tapi tidak dikaitkan dengan hepatitis akut, yang dalam tanda kutip atau menjadi penekanan kan anak di bawah 16 tahun," ujarnya.
Dijelaskannya, tanda-tanda atau gejala klinis hepatitis akut misterius ini antara lain, ada mual, muntah dan seterusnya, kemudian setelah dilakukan pemeriksaan, dinyatakan negatif hepatitis A, B, C, D dan E.