Madiun (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengajak warga untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya mengantisipasi penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di kota itu.
"Yang penting PHBS harus dipatuhi. Selain itu juga tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti pencegahan COVID-19," ujar dr Denik di Madiun, Jawa Timur, Kamis.
Menurut dia, PHBS dilakukan, seperti sering mencuci tangan memakai sabun, meminum air bersih yang matang, serta memastikan makanan yang dimakan dalam keadaan bersih dan matang penuh.
Kemudian menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit. Hal penting lainnya adalah menjaga lingkungan tempat tinggal agar tetap bersih dan sehat.
Mengenai beberapa gejala diyakini sebagai indikasi pasien tertular hepatitis akut, antara lain demam, diare akut, hingga kuning. Untuk itu, Denik mengimbau warga segera mendatangi fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) jika menemui gejala tersebut pada anak.
"Jangan diobati sendiri. Sebaiknya buah hati segera diperiksakan ke petugas kesehatan terdekat atau puskesmas," ujarnya.
Meski hingga saat ini belum ditemui kasus serupa di Kota Madiun, Denik mengungkapkan bahwa seluruh fasyankes beserta tenaga medis dan kesehatan sudah siap siaga menangani penyakit tersebut.
"Semua sudah paham penanganannya. Kami juga sudah sampaikan melalui puskesmas ke kader-kader posyandu untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang pencegahannya," kata dia.
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak panik, namun harus tetap waspada menyikapi adanya kasus hepatitis akut baru-baru ini.
Tim Dinkes Kota Madiun juga semakin menguatkan peran keberadaan posyandu balita di tiap RT dan kelurahan untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan balita, sehingga jika ada kasus dapat segera ditangani.
"Kuatkan imun dengan makan makanan bergizi, patuhi protokol kesehatan, dan olahraga. Harapannya tidak ada warga Kota Madiun yang terserang penyakit ini," katanya.