Surabaya (ANTARA) - Asrama Haji Kota Surabaya, Jawa Timur, tidak lagi menjadi tempat isolasi bagi para pasien COVID-19 menyusul sejak 15 Maret 2022 sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat di tempat tersebut.
"Segala prasarana atau fasilitas pendukung untuk perawatan pasien sejak awal April lalu sudah ditarik," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun di Surabaya, Rabu.
Untuk itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya secara resmi bakal menyerahkan Asrama Haji ke Kementerian Agama (Kemenag) pada 30 April 2022. Setelah resmi diserahkan, Asrama Haji bakal kembali difungsikan untuk embarkasi jamaah Haji tahun 2022.
Sementara yang berada di sana, kata Ridwan, saat ini tinggal petugas dari BPBD dan Satpol PP sebagai tenaga pengamanan. Sebab, kata dia, sebelum resmi diserahkan ke UPT, pemkot melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) melakukan perbaikan-perbaikan sejumlah gedung di Asrama Haji.
"Yang ada sekarang ini hanya petugas dari BPBD dan Satpol PP sebagai tenaga pengamanan dan Satgas dari DPRKPP yang melakukan perbaikan gedung-gedung yang rusak," ujar dia.
Mantan Camat Tambaksari Surabaya itu menyebut, bahwa DPRKPP melakukan sejumlah perbaikan gedung Asrama Haji, mulai dari pembenahan plafon, perpipaan AC dan pengecatan atau pemasangan wallpaper.
"Untuk pekerjaan pembenahan gedung yang belum selesai meliputi perbaikan atau penggantian AC beberapa kamar. Kemudian, perbaikan handle pintu elektronik serta pengecatan eksterior gedung," kata dia.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Sugianto menyatakan hal yang sama. Sekarang ini, ada enam gedung di Asrama Haji tengah dilakukan perbaikan oleh pemkot sebelum resmi diserahterimakan.
"Kondisi (Asrama Haji) dalam proses perbaikan. Karena fokus digunakan operasional Haji tanggal 3 Juni 2022, kloter 1 sudah masuk AHES," kata Sugianto. (*)