Surabaya (ANTARA) - Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak mendorong supaya asrama haji memiliki nilai ekonomi salah satunya sebagai pusat pengembangan perhajian.
"Hari ini, saya bertemu dengan NU dan juga Muhammadiyah, serta mengecek asrama haji yang harus didorong, tidak hanya difungsikan saat masa musim haji tetapi juga ada fungsi ekonomi luas salah satunya sebagai pusat pengembangan perhajian," katanya saat melakukan pertemuan dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut KBIHU dan PPIU merupakan ujung tombak dari BP Haji dalam penanganan masalah haji di Indonesia.
"Presiden Prabowo berpesan supaya perhajian tidak berhenti konteks spiritual dan harus mempunyai kesuksesan ekonomi, salah satunya pembayaran dam (denda) dimana hewan yang selama ini dipotong di luar negeri supaya bisa dipotong di dalam negeri," katanya.
Ia mengatakan setiap musim haji Indonesia memberangkatkan sebanyak 200 ribu orang jamaah dan dalam waktu yang sama ada kegiatan hewan 200 ribuan plus saat Idul Adha sehingga mempunyai dampak ekonomi.
"Kami juga berharap pelaku UMKM bisa hidup karena komoditas dalam negeri bisa digunakan di Arab Saudi," ujarnya.
Ia mengatakan haji juga nilai kebangsaan nasionalisme karena sejak tradisi NU dan Muhammadiyah setelah haji semangat kebangsaan meningkat.
"Dengan demikian, makna mabrur bisa lebih luas. Kesalehan pribadi dan sosial itu penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.