Surabaya (ANTARA) - Biro Sumber Daya Manusia Kepolisian Daerah Jawa Timur membuat program Polisi Santri mewujudkan SDM unggul di era Police 4.0 di dalam Polri yang Presisi.
"Program Polisi Santri merupakan program rekrutmen Proaktif Bintara Polri yang berasal dari lulusan atau kalangan pondok pesantren, terutama yang mempunyai prestasi," kata Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Harry Kurniawan di Surabaya, Kamis.
Kombes Harry mengungkapkan melalui program tersebut, bintara lulusan pondok pesantren dapat tetap dan bisa aktif mendarmabaktikan dirinya dengan segala kemampuan yang ia miliki dalam kegiatan keagamaan.
Salah satu contoh, kata Kombes Harry adalah Mohammad Alfian Masyruri, seorang hafidz Al Quran yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Nurut Taqwa Cerme, Bondowoso.
"Dia terpilih dan dinyatakan lulus menjadi calon Bintara Polri dalam proses rekrutmen Proaktif Polri yang telah dilaksanakan pada tahun ini Tahun Ajaran 2022," kata Kombes Harry.
Selain Alfian, ada lagi santri lulusan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur yang saat ini menjadi personel di Biro SDM Polda Jatim, bernama Bripda Nugraha.
"Dia selain aktif dan bertugas sebagai salah satu personil Biro SDM juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan seperti mengaji, sebagai takmir masjid hingga menjadi muadzin di Masjid Arif Nurul Huda, Mapolda Jatim," katanya.
Kombes Harry menyatakan pihaknya terus melakukan rekrutmen proaktif untuk menyeleseksi para calon Bintara Polri yang memiliki kemampuan khusus dalam berbagai bidang sebagai upaya menuju Police 4.0.
Sementara itu, Kabag Dalpers Biro SDM Polda Jatim, AKBP Nanang Haryono menuturkan saat ini Polri sudah membuka pendaftaran bagi calon anggota Polri.
Jadwal pendaftaran dan verifikasi yang dilaksankan di masing-masing polres/polresta/polrestabes jajaran Polda Jatim untuk taruna/taruni Akpol Tahun Ajaran 2022 mulai tanggal 30 Maret sampai 18 April 2022.
Sedangkan untuk Bintara Polri Tahun Ajaran 2022 mulai tanggal 31 Maret sampai 11 April 2022.
"Informasi lebih jelas untuk pendaftaran Polri bisa di akses di laman di https://penerimaan.polri.go.id/," ujarnya.
Mantan Kapolres Tuban ini mengimbau para pendaftar calon anggota Polri bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.
"Penerimaan anggota Polri mulai dari pendaftaran hingga pengumuman kelulusan menggunakan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis). Dengan pengawasan yang ketat baik dari pihak internal Polri maupun pihak eksternal serta orang tua calon anggota," katanya.
Kemampuan diri pribadi dan juga prestasi calon anggota Polri sangat berperan dan diperhitungkan dalam proses pendaftaran penerimaan anggota Polri.
"Dengan prinsip BETAH yaitu dengan usaha yang maksimal, percaya kemampuan diri dan doa restu orang tua serta jangan percaya dengan pihak-pihak yang menjanjikan bisa menjamin kelulusan dengan praktik KKN, joki ataupun calo," kata AKBP Nanang Haryono.