Surabaya (ANTARA) - Layanan kesehatan digital atau telemedicine bernama Vascular Indonesia karya dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dr. Niko Azhari Hidayat kini hadir di aplikasi PeduliLindungi.
"Bergabungnya Vascular Indonesia ke dalam aplikasi PeduliLindungi merupakan suatu langkah besar untuk mempermudah penanganan COVID-19 di Tanah Air," ujar dr. Niko yang merupakan Founder Vascular Indonesia dalam keterangannya di Surabaya, Senin.
Menurutnya, telemedicine sangat membantu pasien isolasi mandiri karena pasien dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai keluhan yang timbul akibat COVID-19, kemudian dokter akan memberikan arahan dan resep obat apabila diperlukan.
Selanjutnya resep tersebut diunggah pada laman Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan obat yang dikirim oleh Kimia Farma melalui jasa kurir Sicepat.
"Jadi, semuanya diusahakan dari asosiasi dan dari pemerintah obatnya (pasien) isoman itu gratis," ujarnya.
Saat ini layanan telemedicine yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan telah mencakup daerah Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, dan Makassar.
Dokter yang juga menjadi dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair itu menjelaskan terdapat keunggulan telemedicine Vascular Indonesia dibanding dengan telemedicine lain, yaitu layanan Vascular Indonesia bersifat komprehensif dan berkelanjutan.
"Kalau platform lain biasanya ketika sudah dilayani oleh telemedicine tidak akan ada tindak lanjut setelah diberikan resep obat. Kalau di kami (Vascular Indonesia) begitu pasien sudah diberi resep secara elektronik mereka akan diarahkan ke ruang rawat inap digital, namanya VICU (Vascular Intensive Care Unit)," katanya.
Niko menambahkan ruang VICU merupakan grup WhatsApp yang melayani pasien dengan berbagai keluhan mulai dari klinis hingga administratif. Adapun pelayan dari Vascular Indonesia merupakan volunteer dari dokter spesialis dan dokter umum.
Selain itu, Vascular Indonesia juga mengadakan webinar rutin untuk pasien isoman dan masyarakat umum secara gratis, yang membahas isu seputar kesehatan bersama dokter dan para pakar.
Ia optimistis bahwa Vascular Indonesia akan terus berjalan dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Ia berencana untuk menggabungkan beberapa inovasi sebelumnya, yakni Varises Indonesia, AV Shunt Indonesia dan Kaki Diabet Indonesia ke dalam satu aplikasi bernama Vascular Indonesia SuperApps.
"Setelah adanya Vascular Indonesia SuperApps ini, anggota kita yang terafiliasi dari perhimpunan dokter kardiovaskuler seluruh Indonesia kan ada sekitar 200 hingga 250, sehingga dapat melayani ke seluruh pelosok tanah air," katanya.
Vascular Indonesia karya dosen Unair hadir di aplikasi PeduliLindungi
Senin, 14 Maret 2022 14:44 WIB