Gresik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akan memperbaiki saluran air di kawasan Benjeng, dengan memasang beton di sepanjang kantor PLN, kantor koramil, pasar hingga ke puskesmas sebagai antisipasi banjir susulan yang terjadi di wilayah itu.
"Secepatnya kami perbaiki saluran air dengan menggunakan box culvert. Kami mulai dari depan," kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, saat meninjau kawasan banjir di Gresik, Jumat.
Gus Yani, sapaan Fandi Akhmad Yani, mengakui bahwa banjir yang melanda wilayah yang dilalui aliran Kali Lamong memang selalu terjadi setiap tahun. Pihaknya terus membantu mengerahkan segala upaya yang bisa dilakukan untuk menangani banjir tahunan itu, termasuk di antaranya melakukan upaya normalisasi yang sudah dilakukan di Morowudi dan sekitarnya.
"Memang kondisi seperti saat ini selalu terjadi setiap tahun. Karenanya kami terus mencari solusi terbaik. Normalisasi di Morowudi misalnya, sudah kami lakukan. Sebab normalisasi juga berdampak sangat penting ketika curah hujan cukup tinggi," katanya.
Ia berharap bencana banjir yang melanda setiap tahun ini dapat segera teratasi, sehingga masyarakat tidak was was saat musim hujan tiba.
Oleh karena itu, Gus Yani mendorong kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha di wilayah Kecamatan Benjeng untuk bergotong royong mengatasi permasalahan saat ini. Sebab, campur tangan para pengusaha sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
"Seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Cerme. Para pengusaha bersatu dan gotong royong membantu mengatasi banjir. Untuk itu, kami mendorong adanya sebuah gerakan mitigasi bencana berbasis gotong royong yang tergabung dalam paguyuban pengusaha. Kami selaku pemerintah siap memfasilitasi dan menentukan titik lokasi prioritas untuk ditangani," katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mencatat delapan desa tergenang banjir akibat luapan Kali Lamong, yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo, setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah setempat, Kamis (10/2) petang
Kepala Pelaksana BPBD Gresik Tarso Sagito, mengatakan luapan Kali Lamong awalnya hanya menggenangi lima desa, namun meluas menjadi delapan desa yang tersebar di dua kecamatan.
Delapan desa itu meliputi Dapet, Wotan Sari, Banjar Agung, Sekarputih, Pucung, Lundo, Sedapurklagen, dan Desa Deliksumber
Tarso mengatakan ketinggian genangan air di masing-masing desa berbeda-beda dan mengakibatkan sejumlah akses jalan kampung terputus serta lahan persawahan dan tambak tidak bisa diakses.