Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun di wilayah setempat mencapai 79,63 persen dari sasaran 57.885 jiwa untuk dosis pertama.
"Capaian vaksinasi anak dosis pertama per Kamis (27/1) lalu sebesar 79,63 persen. Itu setara 46.093 anak dari total 57.885 anak yang menjadi sasaran," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun Anies Djaka Karyawan, Senin.
Vaksinasi di daerah itu terus dilanjutkan guna melindungi masyarakat dari penularan COVID-19.
Ia menjelaskan capaian tersebut meleset dari target karena Pemkab Madiun menargetkan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun bisa selesai pada Januari ini.
"Terdapat sejumlah kendala dalam pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun di Kabupaten Madiun. Salah satunya yang mendasar adalah terkendala larangan orang tua," katanya.
Ia menjelaskan belakangan diketahui tidak semua orang tua rela anaknya divaksin. Kebanyakan karena termakan hoaks tentang vaksin. Hal itu paling banyak terjadi di Kecamatan Gemarang.
Djaka menegaskan bahwa anak usia 6 hingga 11 tahun aman untuk divaksin. Vaksinasi bertujuan meningkatkan antibodi sehingga bisa melawan virus corona.
Dia juga memastikan vaksin sudah diuji klinis dengan ketat sebelum dipakai atau diberikan ke masyarakat.
"Ada lembaga independen yang menangani KIPI atau kejadian ikutan pascaimunisasi. Jadi jangan percaya hoaks," katanya.
Ia menambahkan dari 57.885 sasaran, ada sejumlah anak usia 6 hingga 11 tahun yang sudah tuntas vaksinasi primer atau dosis satu dan dua. Sesuai data, sebanyak 2.691 anak telah divaksin dosis kedua. Mereka adalah sasaran vaksinasi yang telah memenuhi interval penyuntikan dari dosis pertama dengan kedua.
"Vaksinasi anak akan terus dimaksimalkan di Kabupaten Madiun, termasuk sasaran kategori vaksin yang lain. Baik vaksin dosis primer maupun penguat," katanya.
Tercatat, secara keseluruhan di Kabupaten Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Senin mencapai 8.887 orang. Dari jumlah itu, 8.182 orang di antaranya telah sembuh, 10 orang dalam perawatan, dan 695 orang meninggal dunia.