Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur menyalurkan bantuan sanitasi sehat pada 2025, yaitu sistem pengelolaan air limbah domestik setempat (SPALD-S) di 473 titik yang tersebar di 10 kecamatan di wilayah itu.
Bupati Madiun Hari Wuryanto di Madiun, Kamis, mengatakan bantuan pembangunan sanitasi sehat berupa 473 unit septic tank tersebut, bagian dari misi pasangan Bupati-Wakil Bupati "Harmonis" dalam membangun infrastruktur yang merata dan berkeadilan di seluruh wilayah Kabupaten Madiun.
"Infrastruktur itu bukan hanya soal jalan, tapi juga sanitasi. Kita ingin program ini sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo, yakni mendukung masyarakat agar lebih sehat dan mandiri," ujarnya saat pelaksanaan program tersebut kepada kelompok swadaya masyarakat (KSM) di Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Dia menjelaskan program SPALD-S diprioritaskan untuk desa-desa dengan tingkat angka stunting tinggi, warga berpenghasilan rendah, serta masyarakat yang belum memiliki akses sanitasi layak atau masyarakat yang memiliki akses sanitasi tetapi belum layak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun Gunawi mengatakan program SPALD-S merupakan program unggulan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Madiun setelah dilantik.
"Pembangunan SPALD-S ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler untuk wilayah pedesaan berupa dana hibah untuk pembangunan satu bilik septic tank dan resapan," katanya.
Dari 473 unit bantuan yang dialokasikan, terinci 360 unit untuk rumah tangga di wilayah perdesaan dan 113 di wilayah perkotaan.
Ia menjelaskan terkait dengan sanitasi layak untuk Kabupaten Madiun pada akhir 2024 mencapai 87,6 persen atau 161.744 rumah tangga dari total 184.469 rumah tangga di daerah itu.
Dengan demikian masih ada 12,4 persen atau 22.725 rumah tangga di Kabupaten Madiun belum memiliki akses sanitasi limbah domestik layak.
"Kita masih punya pekerjaan rumah banyak. Ke depannya masih ada 22 ribu rumah tangga lagi, maka pemerintah hadir untuk melakukan intervensi. Harapannya dalam lima tahun ke depan semua rumah tangga yang kondisi sanitasinya belum layak bisa mengakses sanitasi layak dan sehat," katanya.
Acara penyerahan bantuan sanitasi sehat tersebut dihadiri oleh Bupati Madiun, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Madiun, Kepala Bapperida Kabupaten Madiun, Kepala BPKAD Kabupaten Madiun, OPD terkait, Muspika Pilangkenceng, para camat dan kepala desa penerima hibah, tokoh masyarakat, serta warga penerima manfaat.