Gresik, Jatim (ANTARA) - Sebanyak 34 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) kini telah memenuhi syarat sebagai provider BPJS Kesehatan Cabang Gresik yang tersebar di wilayah Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan, atau dapat melayani peserta program Jaminan Kesehatan Indonesia-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Sampai dengan saat ini kami telah bekerja sama dengan 34 FKRTL. Selain FKRTL kami juga bekerja sama dengan 172 fasilitas kesehatan tingkat pertama yang terdiri dari dokter perorangan, klinik maupun puskesmas. Setiap tahunnya pasti ada penambahan karena semakin banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan KIS semakin mudah juga jaminan kesehatan dijangkau dimanapun," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gresik, Tutus Novita Dewi, dalam siaran persnya di Gresik, Senin.
Tutus menyebut, FKRTL tersebut yakni RSUD Ibnu Sina, RS Semen Gresik, RS Petrokimia Gresik, RS Fathma Medika, RS Muhammadiyah Gresik, RS Grha Husada, RS Petrokimia Gresik Driyorejo, RS Denisa Gresik, RS Wali Songo I, RS Wates Husada, RS PKU Muhammadiyah Sekapuk, RS Surya Medika, RSI Mabarrot MWC NU, Klinik Mata Utama Gresik, RSU Rachmi Dewi, RSI Ny Ageng Pinatih, RSI Cahaya Giri, RSUD Umar Mas'ud, RSU Eka Husada dan RSU Randegansari Husada.
"Sedangkan untuk di wilayah Lamongan bisa di RSUD Dr Soegiri, RS Muhammadiyah Lamongan, RSUD Ngimbang, RSI Nashrul Ummah, RSIA Fatimah, RS Muhammadiyah Babat, RSU dr. Suyudi, Klinik Mata Utama Lamongan, RS Intan Medika, RS Arsy Paciran, RSU Citra Medika, RS Bedah Mitra Sehat, RSU Muhammadiyah Babat atau di RSU Permata Bunda," kata Tutus.
Selain itu, peserta JKN-KIS juga dapat langsung mendapatkan pelayanan di FKRTL apabila kondisi gawat darurat, yakni kondisi yang mengancam nyawa atau membahayakan dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.
"Jadi ada beberapa kondisi pasien yang gawat atau harus segera ditangani, diperbolehkan langsung ke rumah sakit. Yang menentukan kondisi gawat atau tidaknya nanti oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan di rumah sakit tersebut,” ujar Tutus.
Seperti yang dialami peserta JKN-KIS asal Gresik, Yetiana Valentin ketika harus mengakses layanan IGD di rumah sakit. Pasalnya, ia mengalami Gastroenteritis.
"Saat itu saya sampai lemas sekali, karena diare dan muntah secara terus menerus. Akhirnya saya langsung ke IGD di salah satu rumah sakit di Gresik. Karena memang kondisinya mengkhawatirkan dan termasuk kategori gawat darurat alhamdulillah semua biaya pengobatan bisa dijamin JKN-KIS,” kata Yetiana.(*)