Kota Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kota Mojokerto kembali menggelar Mojobatik Festival (MBF) tahun 2021 pada Rabu (15/12) malam, setelah ajang ini sempat vakum akibat pandemi COVID-19.
Acara MBF 2021 bertemakan "Bamanagata" itu diselenggarakan di Grand Atrium Sunrise Mall, Kota Mojokerto dan dibuka Wali Kota Ika Puspitasari.
Wali kota menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama untuk terselenggaranya acara MBF 2021.
"Kepada para perajin batik Kota Mojokerto, saya sangat berterima kasih telah berkontribusi besar dalam upaya melestarikan batik, terutama batik khas Mojokerto," katanya.
Selain itu, sosok yang akrab disapa Ning Ita tidak ketinggalan menyebutkan para kelompok inkubasi wirausaha bidang batik yang memiliki andil dalam melahirkan motif-motif baru turunan dari Surya Majapahit, motif khas Mojokerto.
"Salah satu motif turunan Surya Majapahit adalah seperti yang sedang saya kenakan malam ini, namanya motif batik bunga matahari," ujar Ning Ita sambil menunjukkan jarik yang dipakainya.
Ia menyatakan kebanggaannya dapat mengenakan busana dengan perpaduan batik khas Mojokerto tersebut. Ia juga menekankan bahwa kebanggaan itu tidak hanya untuk momen-momen tertentu, melainkan juga pada kegiatan sehari-hari.
Sehingga sejalan dengan maksud acara MBF 2021, yaitu untuk semakin mendekatkan masyarakat dengan batik, terutama para generasi muda.
Hal tersebut ditunjukkan dengan beragam desain busana batik yang trendi hasil karya sejumlah perancang muda, antara lain Danny DWA, Saf Tausikal, Edy Susanto, Andriana NVR Fransiska, Lyna Desriana, Dessy Dhalia, serta Trawas Trashion Carnival.
Ning Ita juga berharap acara tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Mojokerto. Terbukti, berdasarkan laporan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Mojokerto, pada tahun-tahun sebelumnya gelaran semacam ini mampu mendongkrak omzet para wirausaha batik hingga 300 persen.
"Melalui gelaran seperti ini, memang menjadi salah satu bentuk support pemerintah. Tidak hanya untuk melestarikan budaya tapi juga menumbuhkan potensi perekonomian yang ada," kata Ning Ita.
Sementara itu, meski tidak digelar dengan skala besar, seperti tahun-tahun sebelumnya --dengan peragaan busana di jalan raya, MBF tahun ini tetap mampu menarik perhatian masyarakat. Terlihat dari antusiasme para pengunjung Sunrise Mall yang menyaksikan pameran tersebut, baik di lantai dasar, maupun lantai dua dan tiga.