Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang sedang melakukan kuliah magang di Lumajang beralih menjadi relawan untuk membantu proses evakuasi dan recovery warga korban letusan Gunung Semeru.
Empat mahasiswa Unesa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris tersebut, yaknj M. Alwi Hussein, Eka Syamratul Fikriyah, Ajeng Tialin Natasya, dan Putri Nurlailia. Mereka melakukan magang desa wisata di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
"Desa tempat kami magang merupakan salah satu yang terdampak terpaan abu vulkanik. Namun, tidak terlalu parah, sehingga dijadikan tempat pengungsian sementara bagi warga desa lainnya," kata Eka Syamratul Fikriyah melalui keterangannya, Senin.
Eka menceritakan bahwa sejak erupsi pertama terjadi, dia dan tiga temannya langsung mengalihkan program magangnya ke program relawan membantu proses evakuasi dan meringankan beban warga di tempat pengungsian.
Sehari-hari Eka dan tiga temannya membantu petugas melakukan pendataan korban dan kerusakan di lapangan. Selain itu juga membantu dalam pendistribusian barang kebutuhan pokok warga di lokasi.
"Kami bantu warga dan masyarakat, kami harus jadi relawan, ini penting dan untuk kemanusiaan," ujarnya.
Dia menceritakan kondisi warga di Candipuro memprihatinkan. Banyak warga yang kehilangan rumah bahkan anggota keluarganya yang tertimpa lahar Gunung Semeru. Warga kembali ditakutkan setelah terjadi erupsi susulan.
"Semoga tidak terjadi erupsi lagi," ucapnya.
Di lokasi pengungsian, salah satunya di posko yang mereka siapkan, warga membutuhkan bantuan. Kebutuhan utama di sana, yaitu air bersih, makanan, dan pakaian.
Kemudian, juga tempat tidur sementara seperti tikar, tenda-tenda posko, bantal dan mantel.
"Obat-obatan juga perlu, agar kondisi warga yang mengungsi bisa sehat dan masih banyak lagi. Kalau untuk anak-anak dan lansia kita bantu larikan ke puskesmas terdekat," katanya.
Dia dan rekan-rekannya berharap erupsi tidak terjadi dan bantuan dari yang lain bisa terus mengalir untuk meringankan beban warga yang terdampak erupsi.
Selain kebutuhan materiil, para korban, khususnya anak-anak juga membutuhkan sentuhan psikologis. Karena itu, relawan besutan SMCC Unesa juga berangkat ke Lumajang untuk membantu proses evakuasi program dan melakukan trauma healing pascabencana.
Mahasiswa Unesa magang di Lumajang beralih menjadi relawan
Senin, 6 Desember 2021 15:43 WIB