Jember (ANTARA) - Pengamanan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan mengantisipasi terhadap kerawanan konflik dan bencana alam selama pelaksanaan pemungutan suara pilkades yang digelar pada 25 November 2021.
"Selain permasalahan kerawanan yang ada, sekarang di Jember juga menghadapi intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga itu harus diwaspadai," kata Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin saat menggelar apel pergeseran dan pengecekan pasukan pengamanan pilkades yang digelar di halaman Jember Sport Garden (JSG) di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Rabu.
Menurut Kapolres, tingginya curah hujan akan berpengaruh kepada anggota yang mengamankan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena dari beberapa TPS yang ada tidak mengantisipasi bila terjadi hujan yang sangat deras pada saat pelaksanaan pemungutan suara.
"Tolong dipahami dengan baik apa yang harus dilakukan ketika terjadi hujan yang sangat deras, sehingga mengakibatkan pelaksanaan di TPS tersebut mengalami kemunduran atau perpindahan," tuturnya.
Ia juga meminta tolong kepada anggota yang bertugas saat mengamankan pilkades untuk mengecek dan melakukan koordinasi dengan baik bersama panitia maupun Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.
"Pasukan pengamanan akan bergeser ke seluruh TPS pilkades di Jember mulai besok Kamis (25/11), sehingga diharapkan pelaksanaan pilkades berjalan aman dan lancar," katanya.
Jumlah personel yang mengamankan pelaksanaan Pilkades Jember sebanyak 1.468 orang yang melibatkan anggota Polres Jember, Polres Bondowoso, Polres Lumajang, Polres Situbondo, Polres Banyuwangi, Polres Pasuruan, Polres Probolinggo, dan Polres Probolinggo Kota.
Pengamanan Pilkades Jember di 59 desa yang tersebar di 25 kecamatan dari total 31 kecamatan di Jember juga dibantu dari Brimob Polda Jatim, Direktorat Samapta Polda Jatim, personel TNI, Satpol PP dan Linmas.
Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni mengatakan pihak Bakesbang sudah melakukan pemetaan terhadap kerawanan konflik dalam pilkades di Jember.
"Berdasarkan data ada sembilan desa yang memiliki kerawanan konflik dalam pilkades serentak, sehingga harus diwaspadai oleh aparat pengamanan dari Polres Jember," ujarnya.
Ia mengatakan beberapa pilkades dengan kerawanan konflik yakni Desa Paseban di Kecamatan Kencong, Desa Slateng di Kecamatan Ledokombo, Desa Banjarsari di Kecamatan Bangsalsari, Desa Mayangan di Kecamatan Gumukmas, Desa Cangkring di Kecamatan Jenggawah.
Kemudian Desa Ambulu di Kecamatan Ambulu, Desa Gelang di Kecamatan Sumberbaru, Desa Kaliglagah di Kecamatan Sumberbaru, dan Desa Klompangan di Kecamatan Ajung.
Jumlah desa yang menggelar pilkades di Jember sebanyak 59 desa dengan jumlah calon kades sebanyak 214 orang yang terdiri dari laki-laki 190 orang dan perempuan 24 orang, sedangkan jumlah calon kepala desa petahana sebanyak 41 orang.