Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyiapkan berbagai pola antisipasi kejahatan selama musim mudik Lebaran 2025, salah satunya dengan pemantauan Closed-Circuit Television (CCTV) yang terhubung di ruang Command Center.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi mengatakan kamera pengawas yang tersebar di berbagai titik di Surabaya digunakan untuk mendeteksi pergerakan mencurigakan dan mempercepat respons kepolisian terhadap potensi tindak kriminalitas.
"Kami dapat memantau area rawan dan segera mengerahkan personel jika terdeteksi aktivitas mencurigakan," kata AKP Rina Shanty Dewi saat ditemui ANTARA di Polrestabes Surabaya, Sabtu.
Selain pengawasan melalui CCTV, Polrestabes Surabaya juga mengintensifkan patroli untuk mengantisipasi tindak kejahatan, karena banyaknya rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya selama mudik.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan masyarakat untuk meningkatkan keamanan lingkungan dengan meminta Ketua RT dan RW untuk mendata rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya.
Langkah tersebut, kata AKP Rina, bertujuan untuk mengoptimalkan patroli dan mencegah tindak kriminalitas di kawasan rawan kejahatan, terutama di kawasan perumahan.
"Perumahan lebih rentan karena penghuninya umumnya pekerja yang mudik. Meski ada satpam, kami tetap berkoordinasi dengan mereka serta Bhabinkamtibmas untuk meningkatkan pengawasan," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, program patroli "Jogoboyo 97" yang digagas Kapolrestabes Surabaya Kombespol Luthfie Sulistiawan juga menjadi opsi untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan malam hari.
Patroli tersebut, kata dia, berlangsung setiap malam dari pukul 24.00 hingga 05.00 WIB untuk menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Tak hanya itu, ada juga patroli blue light atau menyalakan lampu biru milik tiga unsur kepolisian yang berada di sejumlah titik-titik di Surabaya sebagai salah satu upaya mengantisipasi kejahatan jalanan.
"Setiap malam hingga pagi, sejumlah titik-titik terutama daerah rawan di Surabaya tidak pernah berhenti lampu biru menyala," ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengimbau masyarakat untuk memastikan rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik dan pulang ke kampung halamannya.
Warga diminta mematikan listrik dan melepas gas di kompor guna menghindari potensi kebakaran serta mengunci semua akses rumah untuk meminimalisir tindak kejahatan.
"Kalau bisa menitipkan kunci rumah kepada tetangga yang tidak mudik atau melaporkan ke RT dan RW, agar jika ada apa-apa lebih mudah ditangani," tuturnya.