Surabaya (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa TImur membantu petani buah naga di wilayah Mojokerto untuk meningkatkan pendapatan dari panen yang mencapai tiga kali lipat selama setahun melalui program Electrifying Agriculture.
General Manager PLN UID Jawa Timur Adi Priyanto di Surabaya, Senin, mengatakan Electrifying Agriculture merupakan salah satu program yang dilaksanakan PLN untuk mendorong petani memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas pertaniannya melalui energi listrik.
Program ini merupakan salah satu komitmen melalui program PLN Peduli yang mencakup Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dalam program ini, PLN menawarkan berbagai kemudahan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Mojokerto.
"Saat ini kami pun memiliki potensi 480 pelanggan sektor pertanian yang terdiri dari sumur sawah, bawang, hidroponik, kebun naga dan kandang ayam dengan total daya 2,14 MVA," katanya.
Salah satu petani buah naga di Mojokerto, Agus Mulyohadi, mengatakan keuntungannya naik hingga tiga kali lipat sejak memanfaatkan listrik melalui program Electrifying Agriculture.
Sebelum menggunakan lampu untuk penerangan kebun, Agus hanya panen satu kali setahun sekitar bulan November-Desember dengan hasil sekitar 20 ton dari lahan seluas 4,5 hektare.
Panen yang selalu terjadi bersamaan dengan para petani lain itu membuat pasokan buah naga melimpah dan harganya ikut anjlok. Buah naga saat musim panen dijual dengan harga berkisar Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilogram.
Dengan menggunakan lampu, kata Agus, tanaman buah naga dapat menjalani proses fotosintesis selama 24 jam. Hal ini membuat buah naga di kebunnya dapat dipanen sepanjang tahun dengan hasil panen bisa mencapai 60 ton.
"Untuk harga kisaran Rp10.000 hingga Rp25.000 per kilogram karena di luar musim," kata Agus.
Meski ada investasi di awal pemakaian listrik, Agus memastikan biaya itu lebih rendah dari hasil penjualan buah naga.
"Dari pengalaman ini, saya menyarankan para petani buah naga supaya pakai lampu agar bisa memaksimalkan hasil produksinya," tuturnya.
Terlebih selama lebih dari empat tahun menggunakan listrik, keandalan pasokan listrik PLN ke kebun buah naga selalu terjaga.
Selain buah naga, PLN Jatim juga menerapkan program serupa untuk tanaman bawang dan hidroponik, hingga pompa untuk irigasi persawahan dan tambak udang.
Dengan total 690 pelanggan Electrifying Agriculture, konsumsi daya untuk program ini di Mojokerto telah mencapai 1.917.000 kVA.
Manfaatkan energi listrik, petani buah naga di Mojokerto bisa panen tiga kali setahun
Senin, 16 Agustus 2021 20:50 WIB