PLN alirkan listrik ke 165.843 pelanggan sektor pertanian di Jatim

Surabaya (ANTARA) - PT PLN (Persero) mencatat telah mengalirkan tenaga listrik ke sebanyak 165.843 pelanggan dari sektor pertanian (agriculture) di Provinsi Jawa Timur hingga Februari 2025, dengan total daya mencapai 1.301,22 Megavolt Ampere (MVA).

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Ahmad Mustaqir menyampaikan elektrifikasi sektor pertanian menjadi salah satu fokus PLN dalam mendukung ketahanan pangan nasional, terutama di Jawa Timur yang menyumbang 17,48 persen terhadap produksi beras nasional.

"Elektrifikasi sektor agriculture ini mencakup empat klaster, yaitu pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan. Dari total pelanggan, klaster pertanian mendominasi dengan jumlah 129.022 pelanggan atau sekitar 78 persen," ujar Ahmad di Surabaya, Rabu.

Panen raya di Jawa Timur dilaksanakan secara serentak di 37 kabupaten/kota dengan luas area panen mencapai 5.000 hektare.

PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan keandalan pasokan listrik guna mendukung pertanian modern, termasuk penggunaan teknologi seperti irigasi listrik, pompa air, hingga pengolahan pascapanen.

PLN menyatakan akan terus memperluas jangkauan elektrifikasi pertanian di berbagai wilayah di Jawa Timur sebagai bentuk dukungan terhadap program pompanisasi yang digalakkan oleh Kementerian Pertanian.

“Pemanfaatan listrik untuk mendukung pertanian modern akan terus kami dorong agar percepatan perluasan areal tanam dapat terealisasi,” kata Ahmad.

Petani di Desa Ngrandu Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo merasakan langsung dampak positif elektrifikasi pertanian.

Hampir seluruh pompa air di wilayah tersebut telah menggunakan listrik sebagai sumber energi utama, menggantikan bahan bakar minyak.

Mistono, anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Tumpuk Renteng, menyebut irigasi perpompaan (irpom) sangat membantu pengairan sawah mereka.

“Terima kasih kepada PLN yang telah mewujudkan irpom di Desa Tumpuk Renteng. Biasanya kami terkendala air saat musim tanam, sekarang jauh lebih mudah,” ujar Mistono.