Gresik (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Gresik daerah pemilihan Pulau Bawean, Bustami Khazin, meminta pemkab setempat menutup sementara akses masuk masyarakat ke Pulau Bawean, seiring tingginya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu.
"Bupati atau pihak Dinkes harus ada tindakan, jika tidak Pulau Bawean akan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19," kata Bustami kepada wartawan di Gresik, Kamis.
Menurutnya, tindakan itu bisa dengan karantina lokal selama satu pekan atau lebih, sebab tren pasien positif COVID-19 di pulau dengan julukan "Pulau Putri" itu memperhatikan.
Selain itu, kata dia, tindakan diperlukan juga karena minimnya tenaga kesehatan, karena ada yang terpapar COVID-19.
"Sekarang saja di rumah sakit sangat kesulitan tambahan oksigen bagi pasien. Karena kapal barang Gili Iyang belum beroperasi ke Pulau Bawean," tuturnya.
Direktur Rumah Sakit Umar Masud Pulau Bawean dr. Tony S. Hartanto mengakui bahwa rumah sakit setempat kekurangan oksigen bagi pasien positif COVID-19.
“Kendalanya saat ini memang transportasi, belum ada kapal Gili Iyang, karena yang beroperasi hanya kapal penumpang saja,” katanya.
Ia mengatakan, kebanyakan pasien yang terpapar pasien positif COVID-19 di Pulau Bawean mempunyai gejala sesak, sehingga membutuhkan tambahan oksigen untuk paru-paru.
Sementara itu, terhitung sudah ada delapan pasien yang meninggal di RSUD Umar Masud, itu tidak termasuk pasien meninggal isolasi mandiri.
Sekarang masih ada tiga pasien yang dirawat di RSUD Umar Masud dengan keadaan stabil.
Untuk tambahan pasien positif COVID-19 di Gresik mengalami lonjakan tertinggi, dari biasanya mencapai 10 sampai 17 pasien, namun pada Rabu (30/6) mencapai 29 pasien, dengan pasien sembuh atau selesai 13 pasien, serta meninggal dunia 2 orang.
Rincian tambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 itu tersebar di lima kecamatan, masing-masing Kecamatan Manyar, Benjeng, Gresik, Panceng dan Kecamatan Dukun.
Data akumulasi di wilayah itu sejak COVID-19 melanda, tercatat kasus konfirmasi positif sebanyak 5.991 orang, dengan rincian 5.399 orang sembuh, 223 orang masih isolasi mandiri/dirawat, serta 369 orang meninggal dunia.