Surabaya (ANTARA) - Beasiswa sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur, tahun ini disedikan untuk siswa siswi yang orang tuanya masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MPR).
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Sabtu, mengatakan, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan sekolah swasta menyediakan fasilifas beasiswa gratis biaya sekolah di 146 SMP swasta di Surabaya.
"Syarat calon siswa mendapat beasiswa di sekolah swasta itu harus MBR. Mereka akan dibebaskan dari seluruh biaya pendidikan," katanya.
Menurut Armuji, program beasiswa yang masuk Jalur Mitra Warga SMP Swasta itu akan diberlakukan tahun ini setelah tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri berakhir Juni 2021. Adapun cara mendaftarnya calon siswa bisa membuka laman PPDB.surabaya.go.id lalu ikuti panduan berikutnya.
Armuji menjelaskan bahwa sekolah negeri maupun swasta itu sama saja karena di manapun bisa berprestasi. "Yang penting niatan menuntut ilmu. Arek Suroboyo harus semangat sekolah biar bisa mengangkat derajat keluarga," uajrnya.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya menjamin setiap warga kategori MBR tetap bisa menempuh pendidikan SMP melalui beasiswa. Program tersebut didanai dari Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan di Surabaya. Termasuk juga program orang tua asuh bagi anak-anak MBR. Mereka dibiayai selama 3 tahun hingga lulus.
"Peran sekolah swasta tidak bisa ditinggalkan dalam penyelenggaraan pendidikan di Surabaya," katanya.
Program jalur mitra warga bagi siswa MBR di SMP Swasta adalah bagian dari upaya pemerataan kualitas pendidikan di Kota Surabaya.
"Jadi tidak ada disparitas antara sekolah negeri dan swasta," katanya.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya menghimbau dan memberi semangat kepada siswa dan para orang tua yang putra-putrinya belum berkesempatan masuk di sekolah negeri bahwa siapapun bisa meraih sukses tidak terbatas hanya karena tidak masuk di sekolah negeri.
Menurutnya kesuksesan bisa diraih dengan semangat dan tekun belajar baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta. Ia juga menekankan jangan sampai ada anak-anak Kota Surabaya yang putus sekolah akibat kendala biaya.
"Apabila ada kendala biaya masuk SMP swasta bagi sebagian warga Kota Surabaya bisa memanfaatkan program pemkot yang bekerja sama dengan sekolah swasta melalui bantuan dana CSR dan program orang tua asuh bagi warga yang tidak mampu atau MBR. Saya mendorong pemkot terus mensosialisasikan program agar dapat dimanfaatkan warga Surabaya secara luas," kata Reni. (*)