Lamongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, akan mengumpulkan para camat dan kepala desa seluruh wilayah setempat untuk mengingatkan kembali bahwa COVID-19 masih ada dan menekan penyebaran pandemi setelah adanya klaster di Desa Sidodowo.
Satgas COVID-19 yang juga Dandim 0812 Letkol Infantri Sidik Wiyono di Lamongan, Senin, mengatakan pengumpulan camat dan kades dilakukan setelah dirinya bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana melakukan rapat bersama penanganan klaster Sidodowo.
"Besok kami akan mengumpulkan camat dan Kades di tiap wilayah untuk mengingatkan kembali bahwa COVID-19 masih ada, sehingga tidak ada lagi klaster Sidodowo yang lain di Kabupaten Lamongan," katanya kepada wartawan.
Ia mengatakan Satgas COVID-19 juga menyediakan bahan pokok bagi mereka yang diisolasi dan bed occupancy ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur di Lamongan juga masih di angka 21 persen, artinya masih bisa menampung pasien.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan pihaknya bersama Satgas COVID-19 juga akan melakukan pengetatan di setiap perbatasan kecamatan sebagai langkah tepat dan koordinatif.
“Penyekatan di perbatasan Kecamatan Modo dengan daerah lain akan diperketat lagi, PPKM mikro dikuatkan lagi tidak hanya di sana tapi juga di seluruh wilayah Kabupaten Lamongan. Ini bisa menjadi pembelajaran kepada semua bahwa COVID-19 masih ada sehingga tidak boleh lengah," kata Yuhronur.
Namun demikian, Yuhronur meminta masyarakat agar tidak panik dan harus tetap tenang, meski terjadi lonjakan kasus di Kabupaten Lamongan terutama di Kecamatan Modo, Desa Sidodowo.
“Masyarakat harus tenang dan jangan panik, protokol kesehatan harus tetap ditegakkan. Segala sesuatunya sudah disiapkan, didukung dan diantisipasi dengan baik. Insya-Allah bisa menanggulangi penyebaran COVID-19," tuturnya.
Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana mengatakan, juga akan membantu upaya pengetatan di berbagai kegiatan masyarakat salah satunya hajatan.
"Kegiatan hajatan akan diperketat kembali. Saat ini Satgas gabungan antara TNI, Polri, dan Satpol PP telah dikerahkan di Kecamatan Modo sebanyak kurang lebih 225 anggota yang mendampingi tenaga kesehatan yang ditugaskan ke sana untuk melakukan pemeriksaan kepada masyarakat sekitar," tuturnya.
Sementara itu, dari hasil PCR per 6 Juni 2021 pukul 13.00 WIB di Desa Sidodowo terdapat 7 pasien aktif yang diisolasi di rumah sakit, 2 orang sembuh dan 2 orang meninggal.
Sedangkan dari hasil pelacakan antigen, dari 122 orang terdapat 73 orang dinyatakan reaktif dan 4 orang di antaranya meninggal.
Waspadai klaster COVID-19, Pemkab Lamongan kumpulkan camat dan kades
Senin, 7 Juni 2021 20:30 WIB