Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun menyatakan jumlah penerima vaksin COVID-19 di kota itu hingga Senin (24/5) telah mencapai 27.885 orang.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun dr Denik Wuryani di Madiun, Selasa, mengatakan vaksin COVID-19 yang diterima 27.885 orang tersebut, baik untuk suntikan dosis pertama maupun kedua.
"Sebanyak 27.885 orang yang telah menerima vaksin tersebut adalah sasaran prioritas," katanya.
Menurut ia, sasaran prioritas tersebut di antaranya tenaga medis dan kesehatan, petugas pelayanan publik, guru, lansia, dan pedagang pasar tradisional maupun toko modern yang berhadapan langsung dengan banyak orang setiap hari.
Pihaknya merinci jumlah masing-masing sasaran prioritas yang telah mendapatkan vaksin hingga Senin (24/5), yakni, tenaga medis dan kesehatan sebanyak 4.795 orang, petugas pelayanan publik sebanyak 20.295 orang, dan lansia 2.793 orang.
Berdasarkan data yang dihimpun dinasnya, saat ini dosis pertama yang disuntikkan kepada sasaran prioritas tersebut telah mencapai 72,71 persen. Sedangkan, yang telah mendapatkan dosis kedua mencapai 52,48 persen.
"Total vaksin yang sudah masuk ke Kota Madiun hingga kini telah mencapai 62 ribu dosis. Sedangkan, yang sudah terpakai mencapai 48 ribu dosis," katanya.
Ia menambahkan program vaksinasi COVID-19 di Kota Madiun sejauh ini terpantau lancar.
Diakuinya terdapat beberapa Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang dialami penerima vaksin setelah mendapat suntikan. Namun, itu masih dalam kategori ringan, seperti demam, pusing, nyeri di bekas suntikan, maupun pegal linu.
Meski program vaksin telah bergulir, Denik mengingatkan warga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 5M untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang belum berakhir.
Dengan demikian kasus penyebaran COVID-19 di Kota Madiun yang masih terjadi, dapat dicegah dan jumlahnya dapat ditekan.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Selasa (25/5), telah mencapai 2.571 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 2.283 orang di antaranya telah sembuh, 38 orang dalam perawatan, 75 orang melakukan isolasi mandiri, dan 175 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Selasa (25/5), konfirmasi baru sebanyak 10 orang, sembuh 7 orang, dan meninggal dunia dua orang, demikian Denik Wuryani.