Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 68,7 juta warga Indonesia telah memperoleh suntikan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster pertama hingga 16 April 2023.
Dilansir dari keterangan Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Minggu, jumlah penerima booster pertama sebanyak 68.706.752 orang dari total sasaran 234.666.020 orang.
Sedangkan booster kedua berjumlah 3.126.227 orang. Untuk penerima vaksinasi dosis kedua berjumlah 174.865.563 orang dan penerima dosis pertama sudah mencapai 203.828.922 orang.
Sementara angka terkonfirmasi positif COVID-19 harian secara nasional bertambah 904 orang, angka sembuh bertambah 545 orang, dan meninggal 7 orang pada Minggu hingga pukul 12.00 WIB.
Epidemiolog Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi penguat atau dosis ketiga agar bisa mengurangi risiko berat jika terpapar varian COVID-19 Arcturus.
"Sebetulnya bukan hanya Arcturus saja, tetapi juga bisa terpapar varian sebelumnya meskipun sudah vaksin, tetapi vaksin itu kan fungsinya mengurangi tingkat keparahan kalau kita tertular. Jadi, masyarakat harus melengkapi vaksinasi paling tidak sampai dosis ketiga (booster)," kata Iwan.
Ia mengatakan vaksinasi dosis ketiga mampu mengurangi risiko terjadinya penyakit yang berat dan kematian ketika seseorang terinfeksi COVID-19.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk kembali meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi COVID-19 lengkap hingga dosis penguat sebelum mudik Lebaran 2023.
"Dianjurkan agar masyarakat untuk booster (penguat), sebab COVID-19 subvarian Omicron terbaru, Arcturus, sudah terdeteksi ada di Indonesia. Sejauh ini ada dua kasus Arcturus dan pasiennya sudah sembuh," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Ia mengatakan Arcturus atau yang dikenal dengan XBB.1.16, diduga menjadi penyebab melonjaknya kasus COVID-19 di sejumlah negara, salah satunya India. Di Indonesia, kasus COVID-19 terbilang terkendali, tetapi masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama memasuki musim mudik Lebaran 2023.