Anggota Komisi III DPR RI Rahmat Muhajirin bersama istri Mimik Idayana memberikan dorongan semangat kepada keluarga juru mudi 1 KRI Nanggala 402, Sertu Bah Yoto Eki Setiawan di Prambon, Sidoarjo.
Rahmat Muhajirin, dalam keterangan di Sidoarjo Rabu mengatakan, dirinya merasakan duka yang mendalam atas musibah gugurnya 53 prajurit TNI AL awak KRI Nanggala 402.
"Semoga semua keluarga mendapat keikhlasan dan kekuatan menghadapinya. Prajurit yang gugur merupakan putra terbaik bangsa," kata Rahmat Muhajirin yang berasal dari Dapil Surabaya-Sidoarjo.
Sementara, Mimik tidak henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan terhadap Mita Sofia Kurniaviratama istri Yoto yang menikah pada November 2020 dan kini sedang hamil lima bulan.
"Yang sabar dan tabah ya. Ikhlas dan tetap semangat," pesan Mimik kepada Mita.
Di rumahnya di Desa Gedang Rowo, Kecamatan Prambon, Mita terus di dampingi sejumlah keluarganya. Dia mengaku masih mengingat terus suaminya yang dianggapnya sangat sayang pada keluarga tersebut.
Dia mengungkapkan, sebelum bertugas, Yoto mengumpulkan semua berkas. Pria asal Kabupaten Siak Riau itu lalu meletakkan di atas lemari.
"Mungkin firasat ya, dia lalu bilang kepada saya, semua berkas sudah dikumpulkan di atas lemari. Kalau saya tidak kembali, cari saja di situ," tutur Mita menirukan perkataan suaminya itu.
Saat ada kabar KRI Nanggala 402 hilang kontak, dia langsung kaget. Tak henti-hentinya dia mengirimkan pesan WhatsApp kepada suaminya. Namun, pesan tersebut tidak pernah diterima.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan jika pihaknya akan menggandeng SKK Migas untuk membantu mengangkat KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.
"Sampai dengan saat ini posisi kapal masih tetap belum bergeser," katanya usai mengunjungi rumah salah satu kru KRI Nanggala 402 yakni Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel (P) Harry Setiawan di Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengemukakan, pihaknya juga melakukan pengamanan di lokasi tenggelamnya kapal selam tersebut dengan menyiagakan petugas di lokasi.
"Ke depan kami ajukan untuk dilakukan pengangkatan dan kami sudah koordinasi dengan SKK Migas karena mereka yang memiliki kemampuan untuk mengangkat kapal tersebut," ujarnya. (*)