Gresik, Jatim (ANTARA) - Sebagai pimpinan Puskesmas di wilayah Cerme, dr. Sukadi yang telah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Gresik sejak Tahun 2014 ini terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Salah satunya dengan upaya mengendalikan jumlah rasio rujukan.
"Alhamdulilah dari target ideal yang ditetapkan BPJS Kesehatan sebesar 12 persen sampai saat ini rasio rujukan di Puskesmas Cerme dari semula 57 persen di Juni 2020 bisa menjadi 11 persen di Desember 2020. Di awal masa Pandemi, peserta yang berkunjung rata rata pasien dengan kondisi yang sudah berat yang memang harus di rujuk. Sedangkan pasien dengan keluhan ringan dan sedang, lebih memilih menahan diri untuk tidak berobat karena takut tertular virus Covid 19. Kondisi ini memotivasi Puskesmas untuk berinovasi dalam pelayanan kesehatan agar pasien tidak takut mengakses pelayanan kesehatan sebelum sakitnya bertambah berat dan harus dirujuk. Puskesmas juga melakukan home visite di rumah peserta yang memang perlu dikunjungi," ujarnya.
Pimpinan Puskesmas dengan jumlah peserta JKN-KIS sampai dengan Februari 2021 sebanyak 34.266 jiwa ini, terus berusaha melakukan edukasi kepada peserta agar dapat memaksimalkan pelayanan berjenjang sesuai dengan standar pelayanan BPJS Kesehatan, dimana peserta JKN-KIS diwajibkan untuk memanfaatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Hal tersebut tentunya tidak terlepas juga dari komitmen seluruh pengurus Puskesmas untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas terbaik.
“Di lapangan memang masih banyak ditemui peserta yang meminta rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) bukan atas indikasi medis. Saya selalu tekankan kepada tim untuk selalu memberikan pelayanan maksimal agar peserta merasa nyaman berobat di Puskesmas. Dan jika ada peserta yang masih bersikeras untuk meminta dirujuk, biasanya saya terjun langsung berikan penjelasan dengan pendekatan memahami karakter peserta sehingga peserta dapat mengerti secara detail dengan tetap menjaga etika," katanya, menjelaskan.
Selain mengendalikan rasio rujukan, dr Sukadi juga selalu berkomitemen untuk melakukan monitoring entry PCare realtime, angka kontak, rasio peserta prolanis terkendali dan Program Rujuk Balik untuk terus memberikan kualitas pelayanan terbaik bagi peserta. Indikator tersebut nantinya akan mempengaruhi nilai Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan.
“Disini kunjungan peserta JKN-KIS per hari sekitar 249 jiwa, terdiri dari kunjungan sakit dan kunjungan sehat. Setiap hari kita lakukan monitoring melalui aplikasi BPJS Kesehatan Primary Care (P-Care). Hal ini akan mempengaruhi angka kontak FKTP dengan target 150/mill/bulan. Jadi di Puskesmas Cerme dari target 5140 jiwa tercapai 6225 jiwa," katanya, menegaskan.
Ke depannya, Sukadi mengungkapkan bahwa semaksimal mungkin akan terus mendukung program Pemerintah dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Gresik secara merata.