PLN Jatim permudah pelanggan peroleh stimulus melalui aplikasi

Surabaya (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memberi kemudahan bagi pelanggan dalam memperoleh stimulus atau keringanan biaya listrik melalui aplikasi PLN Mobile yang baru saja diluncurkan secara nasional.

Senior Manager General Affairs PLN UID Jatim A Rasyid Naja di Surabaya, Senin, mengatakan untuk memperoleh stimulus listrik, khusus daya 450 VA, cara paling mudah adalah mengunduh aplikasi PLN Mobile di Playstore atau Appstore, setelah itu pelanggan dapat masuk ke aplikasi PLN Mobile dengan cara buka aplikasi tersebut.

Kemudian, tekan atau klik "PLN Peduli COVID-19 pada bagian Info dan Promo, lalu masukkan ID Pelanggan/Nomor Meter dan Token stimulus listrik akan muncul, setelah itu tinggal memasukkan Token Stimulus listrik tersebut ke meteran yang sesuai dengan ID Pelanggan.

Khusus di wilayah Jatim, Rasyid mencatat total terdapat 5.573.265 pelanggan, dan dalam program stimulus dibagi menjadi beberapa bagian, seperti potongan 100 persen atau token gratis adalah pelanggan golongan rumah tangga daya 450 VA (R1/450 VA) sebanyak 4.861.910 pelanggan.

Kemudian pelanggan bisnis daya 450 VA (B1/450 VA) sebanyak 148.363 pelanggan dan industri daya 450 VA (I1/450 VA) sebanyak 95 pelanggan.

Lalu, potongan harga atau diskon listrik 50 persen adalah kepada pelanggan golongan rumah tangga Daya 900 VA subsidi (R1/900 VA) sebanyak 562.897 pelanggan.

Sementara itu, Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi memastikan penyaluran stimulus listrik periode Maret 2021 total adalah untuk 32 juta pelanggan rumah tangga daya 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA bersubsidi serta 459.000 pelanggan bisnis dan industri daya 450 VA berjalan lancar.

"Stimulus listrik Maret sudah kami siapkan untuk menyalurkannya. Kami menyadari stimulus listrik ini sangat membantu meringankan beban kelompok masyarakat tidak mampu dan rentan dalam menghadapi pandemi COVID-19, ini juga merupakan langkah konkret PLN ikut serta dalam pemulihan ekonomi nasional," katanya.