Madiun (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga cabai rawit memicu terjadinya laju inflasi pada Januari 2021 di Kota Madiun, Jawa Timur, sebesar 0,60 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,98 persen.
"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi bulan Januari 2021 di Kota Madiun adalah kenaikan harga cabai rawit. Kenaikan harga mencapai 59,78 persen dengan andil inflasi 0,26 persen," ujar Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny dalam keterangannya di Madiun, Senin.
Menurut dia, kenaikan harga cabai rawit yang signifikan tersebut disebabkan karena faktor musim hujan yang berdampak pada produksi cabai rawit.
"Kenaikan harga cabai rawit sudah terjadi dari produsennya. Selain itu, faktor cuaca musim hujan membuat bahan makanan sayuran ini mudah busuk. Ditambah lagi Pasar Besar Madiun (PBM) yang menjadi lokasi pengambilan sampel kemarin sempat ditutup karena ada kasus COVID-19," kata Yuhenny.
Selain cabai rawit, komoditas penyumbang inflasi lainnya pada Januari di antaranya kenaikan tarif kontrak rumah, daging ayam ras, tempe, rokok putih, nasi dengan lauk, jeruk, wortel, pemeliharaan, dan rokok kretek filter.
Sedangkan komoditas penekan inflasi dan menyumbang deflasi antara lain tarif kereta api, telur ayam ras, bawang merah, tomat, angkutan antarkota, pepaya, apel, bawang putih, cabai merah, dan kentang.
Dari sebanyak 11 kelompok pengeluaran, ada enam kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi, dan empat kelompok tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,87 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen.
Sementara itu, dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jatim, semua mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Madiun sebesar 0,60 persen.
Kemudian, urutan kedua Surabaya 0,37 persen; lalu Probolinggo 0,28 persen; Jember 0,25 persen; Banyuwangi 0,18 persen; Kediri 0,16 persen; serta Sumenep dan Malang masing-masing mengalami inflasi 0,06 persen.
Selain paling tinggi di Jatim, inflasi Kota Madiun tersebut juga di atas angka inflasi Jawa Timur yang mencapai 0,32 persen dan nasional 0,26 persen.