Madiun (ANTARA) - SMPN 1 Madiun, Jawa Timur menjuarai program Sekolah Peduli Inflasi (SPI) tahun 2025, yang merupakan kerja sama pemkot setempat dengan Bank Indonesia (BI).
Tim juri dari Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri Titik Irawati dalam keterangannya di Madiun, Rabu, mengatakan setelah melalui tiga tahap penilaian sejak April hingga Agustus 2025, program SPI diumumkan pemenangnya oleh pihak BI.
"Hasilnya, SMPN 1 Madiun keluar sebagai juara pertama, lalu SMPN 4 Madiun sebagai juara dua, dan SMPN 6 Madiun juara tiga," ujarnya.
Kemudian, posisi juara harapan satu diraih MTs Siti Hajar, sedangkan harapan dua diraih SMPN 14 Madiun.
Menurutnya, penilaian dilakukan mulai proses tanam hingga setelah panen. Adapun aspek yang dinilai meliputi performa tanaman, produktivitas, kreativitas, hingga inovasi pemasaran.
SMPN 1 Madiun dinilai unggul berkat sistem irigasi tetes sederhana menggunakan botol bekas serta diversifikasi produk panen. Sedangkan SMPN 4 Madiun menonjol dengan pelaporan berbasis barcode dan integrasi lintas mata pelajaran. Sementara SMPN 6 Madiun berinovasi dengan olahan pewarna makanan alami dan susu tomat segar.
Seperti diketahui, Program SPI merupakan program yang digagas oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan pemda.
Di Kota Madiun, SPI dimulai pada April 2025 yang peluncurannya dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri bersama Pemkot Madiun dengan menyasar sebanyak 28 SMP/MTs.
SPI memadukan dua aspek, yakni partisipasi aktif dan edukasi siswa dengan tujuan untuk mendorong pengendalian inflasi dari sisi bahan komoditas pangan, salah satunya dengan budi daya urban farming.
SPI juga merupakan bentuk nyata literasi ekonomi yang menanamkan nilai kepedulian terhadap harga pangan sejak dini serta pentingnya menjaga inflasi.
Melalui program tersebut, dibagikan bibit sejumlah komoditas strategis yang sering memengaruhi inflasi tingkat lokal, di antaranya cabai merah, cabai rawit, tomat, cabai rawit hijau, terong ungu, dan sawi hijau.
