Kediri (ANTARA) - Bupati Kediri terpilih Hanindhito Himawan Pramana bersama pasangannya Wabup Dewi Mariya Ulfa akan fokus pada penanganan masalah COVID-19 setelah mereka nanti resmi dilantik.
"Program tadinya infrastruktur, pertanian dan pariwisata. Saya ubah COVID-19, baru lainnya. Karena kondisi COVID-19 naik turun di Kabupaten Kediri," kata Hanindhito setelah penepatan Bupati dan Wakil Bupati terpilih oleh KPU Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat.
Dhito, sapaan akrabnya, menambahkan saat ini sudah menjalin komunikasi dengan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Mereka mengeluarkan alat yang akurasinya diklaim 90 persen dan sudah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan.
"Alatnya disebut GeNose, tapi saya masih menunggu paparan dari PTN tersebut. Alat ini akan kami taruh di seluruh puskesmas di Kabupaten Kediri, supaya masyarakat kalau merasa punya gejala ataupun ingin sekadar ingin tes boleh datang ke puskesmas tidak dipungut biaya," ujar dia.
GeNose merupakan alat pendeteksi COVID-19 hasil pengembangan para peneliti di UGM Yogyakarta. Alat ini memiliki kemampuan mendeteksi virus tersebut di tubuh manusia dalam waktu cepat. Tidak kurang dari dua menit hasil tes tersebut sudah dapat diketahui apakah yang bersangkutan positif atau negatif COVID-19.
Di Kabupaten Kediri, data kasus COVID-19 Jumat (22/1) ada sebanyak 3.168 orang terkonfirmasi COVID-19. Dari jumlah itu, 249 orang masih dirawat, 2.647 orang sudah sembuh, dan 272 orang telah meninggal dunia.
Dhito-Dewi fokus penanganan COVID-19 setelah dilantik sebagai Bupati-Wabup Kediri
Jumat, 22 Januari 2021 23:06 WIB