Surabaya (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan pengambilan sampel deoxyribonucleic acid atau DNA dari ibunda seorang ekstra-kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bernama Fadly Satrianto guna keperluan identifikasi korban.
"Benar, telah dilakukan pengambilan sampel DNA dari ibu atas nama Fadly Satrianto yang merupakan kru Sriwijaya asal Surabaya," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Surabaya, Minggu.
Video oleh Hanif Nashrullah
Baca juga: Seorang kru Sriwijaya Air SJ-182 alumnus Unair, rektor sampaikan duka cita
Kombes Gatot mengatakan pengambilan sampel DNA ini sangat penting dalam menunjang proses identifikasi penumpang maupun kru pesawat Sriwijaya Air Sj-182 yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1).
Apabila ada korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan, petugas bisa langsung mencocokkan dengan sampel yang tersedia, sehingga nantinya sampel DNA Ibunda Fadly Satrianto akan dikirim ke Jakarta.
"DNA nanti akan dibawa ke Laboratorium DVI Dokkes Polri di Jakarta," kata Gatot.
Baca juga: Khofifah turut belasungkawa kecelakaan Sriwijaya Air
Fadly Satrianto merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya Angkatan 2011.
Fadly dikenal aktif berorganisasi selama menjadi mahasiswa dan pernah ikut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2013-2014. Dia menempuh masa kuliah selama 3,5 tahun pada program studi Ilmu Hukum.
Baca juga: Keluarga penumpang korban Sriwijaya Air di Kediri berharap keajaiban
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu (9/1). Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, bangkai pesawat tersebut masih dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.