Surabaya (ANTARA) - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Mohammad Nasih mengungkapkan seorang ekstra-kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (1/9), bernama Fadly Satrianto merupakan alumni Fakultas Hukum Unair angkatan 2011.
"Rektor dan civitas akademika Universitas Airlangga berbelasungkawa atas gugurnya saudara kita Fadly Satrianto SH," ujar Prof. Nasih di Surabaya, Minggu.
Prof. Nasih mengungkapkan kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Fadly Satrianto dikenal aktif berorganisasi selama menjadi mahasiswa Unair.
Fadly pernah ikut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2013-2014. Fadly juga tergolong mahasiswa dengan masa tempuh studi yang cepat.
"Dia menyelesaikan pendidikannya 3,5 tahun pada program studi ilmu hukum tahun 2015," kata Nasih.
Prof. Nasih menambahkan bahwa setelah lulus dari Unair, Fadly Satrianto langsung meneruskan studi di sekolah penerbangan.
Saat ini status Fadly Satrianto bekerja di NAM Air, anak perusahaan dari Sriwijaya Air, yang dijadwalkan akan melakukan penerbangan melalui Pontianak ke Solo pada Minggu ini.
"Fadly juga salah satu penumpang atau kru yang bertolak dari Jakarta ke Pontianak dengan menggunakan Sriwijaya Air SJ-182 bersama lima rekan NAM Air lainnya," kata Nasih.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu (9/1). Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, bangkai pesawat tersebut masih dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.