Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit dalam black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 akhirnya ditemukan setelah lebih dari 2 bulan pencarian.
Dapat disampaikan bahwa apa yang ditemukan itu (CVR) adalah suatu upaya untuk mendapatkan data yang lebih baik, kata Budi Karya dalam keterangan pers di Terminal JICT II Jakarta, Rabu.
Budi Karya mengatakan CVR itu sebelumnya terus diupayakan untuk ditemukan. Sebab, tanpa CVR, investigasi penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tidak akan tuntas.
Baca juga: KNKT: Sriwijaya SJ-182 tidak lintasi awan yang sebabkan turbulensi
Menurut Menhub, dengan penemuan CVR maka dua bagian kotak hitam Sriwijaya Air SJ-182 itu sudah lengkap.
KNKT telah mendapatkan banyak data dari penemuan Flight Data Recorder (FDR), tetapi akan lebih paripurna jika dilakukan penggabungan dengan apa yang terjadi di kokpit yaitu pembicaraan antara pilot dan co-pilot, itu yang melengkapi data dari FDR, katanya.
Budi Karya menyampaikan, bahwa kabar penemuan ini sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi. Kemudian, Kemenhub juga akan menyerahkan CVR tersebut kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera dilakukan investigasi lebih lanjut.
Secara teknis kami sudah laporkan kepada Presiden, dan selanjutnya kami serahkan ke KNKT agar segera ditindaklanjuti. Harapan kami KNKT melakukan penelitian yang detail dan membagi informasi yang ditemukan dalam CVR ini, katanya.
Turut mendampingi Menhub dalam pernyataan pers tersebut antara lain, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi, Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, Ditjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Ditjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Sekjen Kemenhub Djoko Sasono, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena. (*)