Surabaya (ANTARA) - Himpunan Masyarakat Petani Garam (HPMG) Jatim menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) untuk membentuk koperasi pesisir yang diperuntukkan bagi petani garam, sebagai solusi meningkatkan kesejahteraan petani/petambak garam.
Ketua HMPG Jatim M Hasan di Surabaya, Jumat, mengatakan hingga saat ini problematika garam rakyat belum selasai.
Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah mengambil kebijakan pengendalian dan pengawasan terhadap komoditas ini sebagai bagian dari upaya kedaulatan dan ketahanan pangan.
"Kami menyambut baik solusi pembetukan koperasi ini untuk memperkuat kelembagaan pergaraman. Paling tidak, petani garam punya akses pasar dan permodalan, sekaligus bisa meningkatkan kualitas produksi garamnya agar bisa diserap oleh industri," katanya kepada wartawan.
Ketua Dekopin Jatim Slamet Sutanto mengatakan sebelum dibentuk koperasi akan dilakukan pemetaan untuk mencari permasalahan yang dihadapi petani garam, sebab membentuk koperasi bukan hanya untuk produksinya.
"Tapi juga menyediakan jasa konsultan, mungkin petani tersebut kesulitan dalam pemasaran," katanya.
Ketua Umum Dekopin, Sri Untari menyakini dengan adanya koperasi yang memiliki karakter keadilan bagi anggotanya, petani garam bisa semakin kuat dan sejahtera sebab dinaungi oleh kelembagaan.
"Dekopin juga akan membantu memunculkan koperasi karena potensi koperasi garam/pesisir ini sangat besar, apalagi di Jatim total lahan garamnya separuhnya dari nasional, tetapi belum ada koperasi garam," tuturnya.