Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Lembaga survei Accurate Research and Consultant Indonesia (ARCI) merilis hasil survei peta elektabilitas kandidat calon bupati dan preferensi pemilih dalam Pilkada Jember 2020.
"Berdasarkan survei, hasilnya elektabilitas dan popularitas petahana Faida masih tertinggi dibandingkan calon lainnya Hendy Siswanto, Joko Susanto, Abdussalam, dan Ifan Ariadna," kata Direktur Eksekutif ARCI Baihaki Siradj dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Dari hasil survei itu, popularitas Faida mencapai 87,70 persen, kemudian disusul Hendy Siswanto (73,19 persen), Joko Susanto (70,30 persen), Ifan Ariadna (49,46 persen), Dwi Arya Nugraha Oktavianto (40,35 persen), Madini Farouq (40,12 persen), Gus Firjaun (30,25 persen), Lucky Sugiarto (15,31 persen), dan Habibunnasir 10,23 persen.
Kemudian elektabilitas Faida masih menempati urutan tertinggi sebesar 26,05 persen, namun terpaut tipis dengan dua kandidat calon lainnya, yakni Hendy Siswanto 24,92 persen dan Joko Susanto 23,48 persen. Kemudian, Abdussalam 7,57 persen dan Ifan Ariadna sebesar 6,62 persen, sedangkan responden yang menjawab tidak tahu 11,34 persen.
Baihaki mengatakan ARCI sudah dua kali melakukan survei untuk Pilkada Jember, yakni survei pertama pada 24-30 Juni 2020 dan survei kedua dilakukan pada 14-20 Agustus 2020.
"Hasilnya elektabilitas incumbent (Faida) menurun signifikan dari 34,05 persen di survei pertama menjadi 26,05 persen pada survei kedua sehingga bisa dikatakan elektabilitasnya terjun bebas," tuturnya.
Ia mengatakan pergerakan elektabilitas Hendy Siswanto terbilang stagnan dan tetap pada peringkat nomor dua setelah Faida dari 28,92 persen (survei pertama) menjadi 24,92 persen pada survei kedua, sedangkan Joko Susanto yang melesat dari 9,46 persen menjadi 23,48 persen.
"Berdasarkan hasil survei ARCI, ada tiga kandidat yang bersaing ketat, yakni petahana Faida, Hendy Siswanto, dan Joko Susanto. Elektabilitas ketiga kandidat selisihnya sangat tipis," katanya.
Survei ARCI tersebut dilakukan terhadap 400 responden yang tersebar ke 22 kelurahan dan 226 desa di 31 kecamatan di Kabupaten Jember dengan pengambilan data dilaksanakan 14-20 Agustus 2020.
Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah sampel 400 responden melalui kuisioner terstruktur dengan cara tatap muka terhadap warga usia pemilih dan sudah menikah.
Selanjutnya, pengolahan data menggunakan aplikasi pengolah data statistik dengan margin error sekitar 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.