Sidoarjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memastikan roda pemerintahan tetap berjalan dengan normal setelah meninggalnya Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin akibat terpapar virus corona atau COVID-19.
Pelaksana Harian Bupati Sidoarjo Ahmad Zaini di Sidoarjo, Senin, mengatakan roda pemerintahan tetap berjalan seperti biasa usai peristiwa duka tersebut.
"Kami sudah menyiapkan tim kesehatan untuk melakukan tracing ASN (aparatur sipil negara) yang pernah kontak dengan almarhum," ucapnya.
Menurutnya, roda pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya dan tidak ada lockdown.
"Tidak ada lockdown, ini saja baru selesai rapat tentang rembuk stunting tahun 2020 di pendopo," katanya.
Terkait dengan pemeriksaan terhadap ASN yang pernah kontak dengan almarhum dilaksanakan hari ini di GOR, Ahmad Zaini mengatakan pelacakan akan di serahkan ke dinas kesehatan, untuk pelaksanaannya dinas kesehatan lebih tahu kapan itu dilakukan.
"Untuk sterilisasi di rumah dinas dan pendopo tim tracing dari dinas kesehatan lebih tahu," tambah Zaini.
Zaini menjelaskan tentang gugus tugas penanganan COVID-19 di Sidoarjo tetap berjalan dan tetap bekerja sama dengan pihak TNI dan Polri.
Pihaknya mengharapkan semoga penyebaran COVID-19 di wilayah Sidoarjo ini segera selesai agar masyarakat kembali hidup normal seperti sebelum terjadi penyebaran wabah COVID-19.
"Semoga wabah COVID-19 segera berakhir agar masyarakat Sidoarjo kembali hidup normal," katanya.
Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia pada Sabtu (22/8) sekitar pukul 15.30 WIB setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Kabupaten Sidoarjo.
Hingga hari ini jumlah pasien yang positif terpapar virus COVID-19 di Sidoarjo sebanyak 4.719 orang dan yang mening dunia sebanyak 291 orang.