Sidoarjo (ANTARA) - BPJS Kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN kembali hadir untuk masyarakat Indonesia di tengah pandemi COVID-19. Peserta JKN-KIS dapat melakukan deteksi secara mandiri COVID-19 di Aplikasi Mobile JKN melalui fitur skrining mandiri COVID-19.
Fitur ini bertujuan untuk membantu Peserta JKN-KIS melakukan skrining secara mandiri potensi terpapar COVID-19 berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur.
Pertanyaan yang diberikan pun mengenai kondisi kesehatan peserta saat ini (batuk, pilek, demam, diare dan sakit tenggorokan), riwayat kontak peserta (baik riwayat berdasarkan perjalanan maupun kontak langsung dengan kasus positif), riwayat kesehatan peserta dan apakah peserta pernah melakukan pemeriksaan COVID-19 sebelumnya.
Dari pertanyaan tersebut akan muncul apakah peserta yang bersangkutan berisiko rendah, sedang atau tinggi. Jika risiko yang muncul adalah rendah atau sedang, peserta JKN-KIS akan diminta untuk melakukan karantina mandiri dan istirahat cukup.
Namun jika resiko yang muncul tinggi, peserta akan diminta untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit rujukan COVID-19.
Salah seorang peserta JKN-KIS yang telah menggunakan layanan ini adalah Sugeng Prapti Handoko.
Dirinya mengetahui bahwa Aplikasi Mobile JKN telah mengakomodir peserta JKN-KIS untuk melakukan pemeriksaan covid-19 secara mandiri melalui notifikasi yang muncul di telepon pintarnya.
"Iya tiba-tiba ada notif nya di hp saya. Lalu langsung saya coba dan untungnya hasilnya tidak berisiko," katanya Jumat.
Sugeng menjelaskan bahwa dirinya sangat khawatir dengan adanya pandemi COVID-19 ini, namun untuk melakukan pemeriksaan baik Rapid maupun PCR dibutuhkan biaya yang tidak sedikit dan tentunya akan mengganggu jam kerjanya.
Kekhawatirannya bertambah karena hampir setiap hari dirinya masih perlu ke wilayah yang dinyatakan oleh pemerintah sebagai zona merah untuk bekerja, sedangkan keluarganya tinggal di desa yang bersebelahan dengan desa yang kabarnya telah ada kasus positif COVID-19.
"Dengan adanya skrining mandiri ini kan kita tau seberapa besar potensi terpapar COVID-19. Apalagi kalau tes bayar mahal. Jadi menurut saya ya bisa membantu, cuma memang istri sama anak saya belum skrining, nanti pasti akan saya lakukan skrining bersama-sama," kata Sugeng.
Tak lupa Sugeng memberikan pesan pada Peserta JKN-KIS lainnya untuk tetap tenang menghadapi pandemi COVID-19.
"Tetap tenang, waspada dan perhatikan protokol kesehatan. Jaga kebersihan, cuci tangan, makan makanan bergizi dan perhatikan social distancing. Jangan lupa gunakan Aplikasi Mobile JKN untuk melakukan skrining mandiri COVID-19," katanya. (*)