Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) meraih Ideathon 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi (Kemenristek) melalui inovasi crane pemulasaraan jenazah COVID-19 buatan mereka.
Rektor ITTS Tri Arief Sardjono di Surabaya, Rabu mengatakan inovasi crane pemulasaraan jenazah adalah alat yang bisa membantu tenaga medis dalam mengantarkan dan menguburkan jenazah COVID-19 ke liang lahat.
"Alat ini dibuat karena kami prihatin akan sulitnya melihat tenaga medis dalam menguburkan jenazah akibat COVID-19 dengan protokol kesehatan yang cukup banyak dalam sehari," katanya.
Alat ini dirancang dirinya bersama Helmy Widiantara, dosen Teknik Komputer serta Mitra kesehatan ITTS dari hospital Equipment, Yusfi Achmad.
"Crane pengantar jenazah buatan kami memiliki fungsi yang berbeda-beda. Alat pertama adalah keranda otomatis yang digunakan untuk membawa peti jenazah dari ruang jenazah ke ambulans dan dari ambulans ke liang lahat. Keranda ini digerakkan oleh konsol yang dipegang oleh operator. Alat kedua adalah crane," ucapnya.
Sementara itu, Crane dipasang di atas liang lahat dan berfungsi untuk menurunkan peti mati dari keranda ke liang lahat. Agar posisi keranda tepat di atas liang lahat, perlu alat bantu berupa rel khusus roda keranda yang dipasang di sisi-sisi liang lahat.
"Meskipun crane pengantar jenazah ini dapat berjalan secara otomatis, tetap perlu operator untuk mengendalikan jalannya robot ini. Operator mengendalikan arah gerak keranda dengan menggerakkan joystick yang berada di konsol," tuturnya.
Sementara untuk membawa peti jenazah ke atas liang lahat, operator mengarahkan keranda mendekati liang lahat. Kemudian, operator harus memasang rel roda keranda membujur diatas liang lahat, dan crane melintang di atas liang lahat.
Selanjutnya operator menaikkan keranda peti jenazah di atas liang lahat dengan menggunakan rel. Setelah posisi peti mati tepat berada ditengah liang lahat maka keempat ujung peti diikatkan pada crane dan diangkat dari keranda.
Setelah peti diangkat oleh crane, keranda dan rel dipindahkan. Peti jenazah dapat diturunkan pada liang lahat.
"Saat ini crane buatan kami masih perlu disempurnakan lagi agar lebih praktis dan akan difungsikan dalam waktu dekat. Crane ini juga akan diproduksi massal dan diberikan kepada rumah sakit yang menangani pasien COVID-19," ujarnya. (*)