Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Telkom Surabaya (IITS) menciptakan inovasi bernama Anjungan Pemeriksaan Kesehatan Mandiri (APKM) untuk membantu pasien dan tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit.
"Latar belakang alat ini diciptakan karena adanya antrean di rumah sakit yang relatif panjang. Waktu tunggu pelayanan dokter pun relatif lama," kata Rektor ITTS Dr. Tri Arief Sardjono S.T., M.T. saat peluncuran alat tersebut di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, Jumat.
Tri Arief mengatakan dengan adanya alat ini akan mengurangi waktu layanan dokter atau tenaga kesehatan dengan melakukan secara mandiri oleh pasien.
"Perlu alat untuk pemeriksaan awal kesehatan yang dapat digunakan secara mandiri pleh pasien dengan gejala. APKM ini juga sudah bisa dikoneksikan melalui internet dan diakses menggunakan website. Untuk ke depannya yang pasti kami akan terus melakukan pengembangan lebih lanjut," ujarnya.
Dijelaskannya, keunggulan APKM adalah berbasis Internet of Things (IoT) serta memiliki tujuh fitur utama yakni pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan dan pengukuran temperatur tubuh.
Selanjutnya pengukuran tekanan darah, pengukuran detak jantung, pengukuran kadar oksigen dalam darah dan pengukuran laju pernafasan.
Sementara itu Direktur RS Unair, Prof. Dr. dr. Nasronudin, SP. PD, KPTI, FINASIM mengapresiasi ITTS yang mampu mewujudkankan ide dan gagasan dari rumah sakitnya.
“Kami atas nama jajaran RS Unair mengucapkan terima kasih kepada pak rektor dan ITTS atas terealisasikannya alat ini, " ujarnya.
Prof. Nasron, sapaan karibnya mengatakan pemerintah memiliki harapan agar dapat memproduksi alat Kesehatan sendiri.
"Dengan adanya alat ini kami akan komunikasikan dengan kementerian. Alat ini pasti sangat bermanfaat dengan fasilitas di Indonesia karena produk ini sangat efisian dan praktis. Branding-nya ini sangat bermanfaat di era pandemi bahkan setelah pandemi nanti berlalu," ujar Nasronudin.(*)