Kediri (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dan relawan yang ikut melakukan pencarian korban perahu terguling di Sungai Brantas berhasil menemukan dua dari empat korban yang tenggelam akibat musibah tersebut.
"Memasuki hari kedua pencarian, dua orang korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jombang Gunadi di Jombang, Senin.
Korban yang ditemukan adalah Surip (55), pengemudi perahu penyeberangan yang juga warga Dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, dan seorang lainnya bernama Serda Dadang Wicaksono (22), anggota TNI yang juga warga Dusun Sentanan, Desa Ngrombot, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk. Ia selama ini berdinas di Yonif 521/Macan Kumbang Kediri.
Baca juga: Petugas cari korban perahu tenggelam di Sungai Brantas
Sementara dua korban lainnya, hingga kini belum ditemukan. Petugas terus melakukan pencarian kedua korban dengan naik perahu. Diduga korban posisinya sudah jauh dari lokasi pertama kecelakaan, mengingat arus Sungai Brantas yang deras.
Petugas, kata dia, sempat terkendala dengan pekatnya air sungai serta debit air yang deras.
Namun, untuk dua korban yang sudah ditemukan itu, beruntungnya posisi mengapung, sehingga kedua jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Lokasi korban ditemukan sekitar 3-4 kilometer dari tempat mereka tenggelam.
Korban tenggelam saat perahu yang mereka tumpangi hendak menyeberang Sungai Brantas di wilayah Desa Ngrombot, Kabupaten Nganjuk menuju Desa Brodot, Kabupaten Jombang, mengalami kerusakan. Bagian tepi perahu hancur diterjang air.
Ia menyebut di tubuh kedua korban yang ditemukan meninggal dunia juga tidak ditemukan luka serius. Mereka meninggal murni karena kecelakaan. Keluarga korban juga sudah menerima musibah yang menimpa mereka.
Untuk pencarian, lanjut dia, terpaksa dihentikan sementara, karena waktu sudah petang. Siasana di Sungai Brantas cukup gelap sehingga pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya.
"Jam 17.00 WIB tadi saya perintahkan anggota untuk mengakhiri pencarian dan akan dilanjutkan keesokan harinya," kata Gunadi.
Satu perahu penyeberangan rusak pada Sabtu (29/2), sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, perahu dikemudikan Surip. Ada lima penumpang ditambah soerang ABK, di mana dua orang berhasil selamat, dua ditemukan meninggal dunia, dan sisanya belum diketahui keberadannya.