Jombang (ANTARA) - Petugas gabungan baik dari Basarnas, TNI/polri, hingga relawan ikut mencari korban tenggelam saat menumpang perahu yang diduga mengalami kerusakan ketika menyeberang Sungai Brantas wilayah Desa Ngrombot, Kabupaten Nganjuk, menuju Desa Brodot, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Komandan Tim Basarnas Jatim Novik Heriyadi yang ikut melakukan pencarian korban mengemukakan jumlah penumpang di perahu tersebut lima orang serta seorang lainnya ABK dari perahu. Dari jumlah itu, dua orang ditemukan selamat, sedangkan sisanya masih dalam pencarian.
"Ditemukan selamat dua orang. Jumlah penumpangnya lima orang, dan satu ABK. Kami terus lakukan pencarian melibatkan berbagai unsur dan potensi SAR," katanya di Jombang, Minggu.
Kejadian perahu rusak itu pada Sabtu (29/2) malam, sekitar jam 22.00 WIB. Perahu penyeberangan di Sungai Brantas tersebut dikemudikan Surip, sedang menyeberangi sungai dari Desa Ngrombot, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, menuju sandaran perahu di Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
Perahu diduga sempat terbawa arus deras akibat baling-baling pada mesin perahu yang terkena sampah, sehingga mengalami kerusakan.
Pada Minggu dini hari, diketahui ada penumpang yang selamat yakni Feriansyah (25), warga Desa Ngrombot, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk. Ia ditemukan di Desa Proko, Kecamatan Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.
Selain itu, seorang penumpang lainnya juga berhasil ditemukan dengan kondisi selamat, yakni Sukar (55), warga Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Dengan itu, dua orang ditemukan selamat.
Korban lain yang hingga kini belum ditemukan adalah Anista Sugandis (18) dan Surip (45), keduanya warga Dusun Klaci, Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Lalu Dadang, warga Dusun Sentanan, Desa Ngronggot, Kecamatan Patihanrowo, Kabupaten Nganjuk.
Proses pencarian hingga kini masih terus dilakukan. Pencarian korban yang diduga hanyut tersebut dilakukan hingga sejauh 7 kilometer dari lokasi terbaliknya perahu.
Sementara itu, warga memadati lokasi perahu yang terbalik dan tenggelam tersebut baik di wilayah Kabupaten Nganjuk maupun Jombang. Mereka penasaran dengan kejadian itu dan berharap agar para korban segera ditemukan.