Surabaya (ANTARA) - Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kampus dengan Aksen Budaya Kemojopahitan.
Ketua Yayasan UWKS, Soedijatmiko di Surabaya, Senin mengatakan, MURI ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya pihaknya mendapat penghargaan dengan Tetenger Candi Angka Tahun Penataran terbanyak di Indonesia dan pemrakarsa serta pengolah minyak jelantah terbanyak menjadi sabun.
"Ini MURI ketiga yang kami dapatkan sebagai Kampus Budaya Kemojopahitan," kata Soedijatmiko.
Soedijatmiko mengatakan diraihnya MURI tersebut juga tidak luput dari rekomendasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek dan Dikti karena dinilai sebagai kampus berwawasan budaya Kemojopahitan.
Di UWKS ada sebanyak 10 bangunan empat dimensi yang merupakan replika Candi Angka Penataran terbanyak di Indonesia. Selain itu ada relief dua dimensi sebanyak 100 buah, foto dan gambar satu dimensi sebanyak 300 buah dan gambar yang menempel di almamater dan topi sebanyak 10 ribu buah.
"Dalam penyerahan MURI ini kami juga mendatangkan gamelan asli Mojopahit yang dibuat kira-kira tahun 1200an. Ada 16 alat gamelan yang didatangkan yang terdiri dari bonang barung, bonang panembung, kenong, gendang dan juga gong," katanya.
Dengan MURI tersebut, ke depan dia berharap UWKS menjadi kampus yang berwawasan budaya dengan melestarikan nilai-nilai kemojopahitan.
Sementara itu, kolektor benda seni dari Surabaya, Yohanes Wong mengungkapkan ini merupakan kesempatan langkah yang dimanfaatkan UWKS dengan mendatangkan gamelan asli Majapahit.
Gamelan tersebut terakhir digunakan di tahun 1995 pada perayaan hari jadi TNI di Kodam V/Brawijaya. Karena itu pihaknya sangat mendukung kebudayaan Majapahit dengan mengeluarkan kembali gamelan tersebut dalam penyerahan sertifikat MURI yang diterima UWKS.
"Kami mendukung kebudayaan Majapahit sangat memberikan arti bagi kebudayaan Indonesia agar bangsa ini mencintai kebudayaan dan bisa ditularkan ke generasi muda. Karena kebudayaan ini sangat bernilai untuk kemajuan dan pendidikan bagi generasi muda," katanya. (*)