Pamekasan, Jatim (ANTARA) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korp Alumni HMI (KAHMI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis, menyerahkan santunan kepada balita penderita limfangioma dari keluarga kurang mampu untuk biaya operasi bocah itu.
Menurut Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan Hokim, bantuan yang diserahkan itu Rp7.635.500.
"Dana ini merupakan sumbangan dari anggota HMI dan KAHMI, serta hasil penggalangan dana yang kami lakukan dalam tiga hari ini," kata Hokim.
Baca juga: HMI-KAHMI Pamekasan galang dana untuk operasi balita penderita limfangioma
Balita yang terserang penyakit limfangioma, yakni sejenis penyakit tumor itu bernama Nur Anisa Maharani, anak dari pasangan suami istri Khoirotun Nisa (22) dan Abdur Rauf (22), warga Jalan Bazar, Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Ia terserang penyakit sejak baru lahir dan dalam waktu dekat ini akan dioperasi di RS Dr Soetomo Surabaya.
Baca juga: Balita penderita tumor limfangioma segera dioperasi
HMI dan KAHMI Pamekasan terpanggil untuk melakukan aksi penggalangan dana, karena yang bersangkutan berasal dari keluarga kurang mampu, meski keluarga ini telah mengikuti program jaminan kesehatan nasional dari BPJS Kesehatan Pamekasan.
Orang tua Rani, Khoirotun Nisa menuturkan, buah hatinya itu memang telah mendapatkan perawatan medis dari RS Dr Soetomo Surabaya.
Dulu, setiap pekan ia membawa buah hatinya itu ke RS Dr Soetomo Surabaya untuk kontrol, tapi akhir-akhir ini hanya sebulan sekali, karena tidak memiliki cukup uang.
“Kami sangat kasihan. Apalagi kalau penyakitnya sudah kambuh,” katanya.
Khoirotun Nisa menikah dengan Abdur Rauf pada 2018. Dari pernikahannya itu, pasangan ini dikaruniai buah hati bernama Nur Anisa Maharani, yang saat ini berjuang melawan penyakit Limfangioma yang dideritanya itu.
Selain mendapatkan perhatian dari aktivis HMI dan KAHMI Pamekasan, balita Rani juga mendapatkan bantuan dari anggota DPRD Pamekasan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Haji Maskur Rasyid dan sejumlah anggota DPRD lainnya dengan cara datang secara langsung ke rumah Rani.
Sebelumnya Pelakana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Pamekasan Farid Anwar menyatakan, kasus itu telah mendapatkan perhatian Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Bahkan bupati memerintahkan secara langsung dirinya untuk ikut mengawal proses operasi balita itu di Surabaya nanti.