Pamekasan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyatakan penyebab keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa di wilayah itu, karena makanan yang disajikan kepada mereka terkontaminasi mikroorganisme berbahaya.
"Ini sesuai dengan hasil uji laboratorium dari Dinkes Jawa Timur yang kami terima," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin di Pamekasan, Kamis malam.
Ia menjelaskan sampel makanan yang dikirim Dinkes Pamekasan ke laboratorium itu, berupa nasi, ayam, dan telur.
"Kesimpulan bahwa makanan yang tersaji di program MBG itu terkontaminasi mikroorganisme berbahaya juga berdasarkan hasil investasi epidemiologi yang dilakukan tim Dinkes Pamekasan," katanya.
Ia menjelaskan kontaminasi terjadi karena proses penyediaan makanan tidak dilakukan secara higienis.
Proses mulai dari penyiapan bahan, pengolahan, hingga pengemasan, katanya, belum memenuhi standar kesehatan yang semestinya diterapkan.
"Sebab berdasarkan hasil investigasi tim kami di lapangan, menyebutkan bahwa proses pengolahan oleh penyedia makanan belum sesuai standar, dan ini tentu menjadi celah masuknya zat berbahaya ke makanan," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah memberikan pelatihan penjamahan makanan kepada pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang berperan sebagai dapur umum dalam program MBG.
"Jadi, kami langsung melakukan pembinaan supaya setiap makanan yang disalurkan sesuai standar higienis, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," katanya.
Sebanyak 37 siswa dan santri mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG di salah satu lembaga pendidikan di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.
Sebagian korban sempat menjalani perawatan di puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pamekasan.
