Jember (ANTARA) - Pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) tarian kolosal Bajul Ijo yang melibatkan sebanyak 5.273 peserta yang didampingi ribuan orang tua dan guru mengawali kegiatan Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2019 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.
Tarian Bajul Ijo menceritakan tentang keceriaan dan kegembiraan anak-anak yang tersirat dalam makna lagu Bajul Ijo dengan pesan bahwa anak-anak tidak boleh nakal dan harus selalu rajin belajar, agar tidak seperti Bajul Ijo yang selalu bermalas-malasan setelah makan.
"Saya bangga Kabupaten Jember menjadi tuan rumah kegiatan Festival HAM tahun 2019 dan berharap bisa mewujudkan pembangunan daerah bebasis HAM dan berkeadilan sosial melalui pendekatan budaya sesuai tema festival tahun ini," kata Bupati Jember Faida usai membuka kegiatan Festival HAM di Jember.
Kabupaten Jember dipilih menjadi penyelenggara Festival HAM Internasional tahun 2019, salah satunya berdasarkan hasil survei International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) tahun 2018 tentang pengaplikasian kota/kabupaten ramah dan layak HAM secara kompehensif.
Selain itu, ada penilaian program pembangunan berkelanjutan (SDG's) yang telah ditetapkan dan dinilai teraplikasi dengan baik di Kabupaten Jember.
"Jember memang belum sempurna mengimplementasikan pemenuhan HAM, namun banyak pihak yang mengapresiasi kesungguhan dan spirit Pemerintah Kabupaten Jember dalam mengimplementasikan HAM yang dikolaborasikan dengan tujuan SDG's," ujarnya.
Festival HAM dihadiri oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Direktur INFID Sugeng Bahagjo, dan Direktur Migrant Care Wahyu Susilo, serta perwakilan dari 12 negara yang sedang melaksanakan pembangunan HAM berkelanjutan (SDG's), sedangkan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang dijadwalkan hadir dalam kegiatan Festival HAM tersebut tidak bisa hadir.
Festival HAM digelar di Kabupaten Jember selama tiga hari pada 19-21 November 2019 dengan beragam acara di antaranya wisuda kepala desa yang sudah mengikuti pelatihan HAM, diskusi pleno yang membahas tentang isu-isu HAM, pameran produk lokal Jember, warung HAM, dan kunjungan ke desa peduli buruh migran (desbumi).