Lamongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menargetkan sebanyak 3.000 dari total 20.975 nelayan di wilayah setempat bisa terlindungi jaminan asuransi.
Bupati Lamongan Fadeli di Lamongan, Jumat, mengatakan, profesi nelayan memiliki risiko tinggi mengalami kecelakaan, sehingga jaminan dari asuransi bisa sangat membantu
Fadeli berharap pemerintah desa di wilayah itu terus mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga ketika semakin berkembang bisa membantu masyarakat membayarkan premi asuransinya.
Asisten Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim Andrey J. Tuamelly saat di Lamongan mengatakan, sampai saat ini nelayan yang sudah terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 500 orang.
Tuamelly yang berada di Lamongan dalam rangka meluncurkan Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjan di wilayah Desa Kranji, Kecamatan Paciran, itu, mengatakan BPJS Ketenagakerjaan berupaya memberi perlindungan kepada setiap pekerja untuk memiliki jaminan apabila terjadi kecelakaan hingga mengalami kematian saat bekerja.
Dikatakannya, jaminan dengan premi Rp16.800 per bulan tersebut akan memberikan jaminan santunan kepada nelayan yang mengalami kecelakaan maupun mengalami kematian.
"Dengan premi hanya Rp16.800 per bulan tersebut sudah bisa memberikan santunan kepada para nelayan yang mengalami kecelakaan maupun mengalami kematian dalam mencari nafkah,” tuturnya.
Sementara itu, Desa Kranji saat ini juga sedang mengembangkan Wisata Air Panas Brumbun, dan memiliki potensi untuk mengembangkan BUMDes.
Selain wisata, keberadaan lokasi pasar desanya juga terus dikembangkan dan menjadi besar, tujuannya untuk pengembangan BUMDes serta untuk kemajuan dan kemakmuran desa.