Lamongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan memperkuat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pelestarian kuliner khas daerah, salah satunya dengan penyelenggaraan festival makanan tradisional Wingko Babat.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan festival kuliner menjadi sarana efektif untuk menjaga keberlanjutan resep-resep lokal sekaligus menarik minat generasi muda pada pangan daerah dan berperan langsung pada peningkatan ekonomi.
“Festival ini menjadi bagian dari ikhtiar pemerintah untuk melestarikan dan memperkenalkan Wingko Babat sebagai makanan khas Lamongan, sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM di daerah,” katanya di Lamongan, Jawa Timur, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah setempat akan terus melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM. Dari total 111.310 UMKM yang tercatat, sebanyak 24.820 telah mendapatkan pembinaan pada 2024, sedangkan pada 2025 tercatat sebanyak 835 UMKM telah memperoleh pendampingan.
Selain pembinaan, lanjutnya, akses legalitas usaha para pelaku usaha juga difasilitasi oleh pemerintah.
"Kami berharap pelaku UMKM terus meningkatkan kualitas produk serta berinovasi mengikuti perkembangan zaman agar tetap kompetitif dan berdaya saing di pasar," jelasnya.
Hingga saat ini, dinas terkait telah menerbitkan 21.883 Nomor Induk Berusaha (NIB), 14.523 sertifikasi halal, 30 izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kemudian 40 Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta 154 Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
Pada kegiatan festival tersebut, para produsen menghadirkan lima ribu produk wingko Babat yang ditampilkan oleh 13 pelaku usaha lokal dan disusun dalam bentuk tugu setinggi 5 meter.
