Lamongan (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan merampungkan pembangunan Balai Seni dan Budaya Gajah Mada yang diharapkan mampu menjadi sumber tambahan pendapatan asli daerah (PAD) pada 2026.
Sekretaris Disparbud Lamongan, Sahlul Muarif, mengatakan pembangunan tersebut dikerjakan melalui dua tahap anggaran, yakni Rp3,2 miliar pada 2023 dan Rp1,1 miliar pada 2025.
"Seluruh pekerjaan telah tuntas hingga tahap finishing per 30 November. Balai Seni ini bersifat terbuka dan bisa digunakan untuk kegiatan seni, budaya, resepsi pernikahan, maupun aktivitas masyarakat lainnya,” katanya saat dikonfirmasi di Lamongan, Jawa Timur, Rabu.
Ia menjelaskan, fasilitas yang berada di kawasan Lapangan Gajah Mada dan terintegrasi tersebut telah dilaporkan penyelesaiannya kepada Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lamongan (DPRD) dan Inspektorat setempat.
"Tahun 2026 diproyeksikan dapat menyumbang PAD dari sektor pariwisata," jelasnya.
Sahlul menambahkan bahwa pihak dinas setempat rencananya akan mengajukan anggaran lanjutan pada 2026 sekitar Rp500 juta untuk penataan halaman samping, pembuatan taman, pemasangan paving, CCTV, serta pengadaan sistem tata suara.
“Kami berharap Balai Seni dapat menjadi ruang publik yang aktif dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Komisi C DPRD Lamongan telah melakukan inspeksi ke lokasi pembangunan untuk memastikan penggunaan anggaran berjalan sesuai rencana.
Anggota Komisi C, Busono Adi Susanto, mengapresiasi penyelesaian pekerjaan yang dinilainya tepat waktu dan sesuai target.
Sebagai informasi, Kawasan Gajah Mada (KaGama) Lamongan berkembang sebagai ruang terbuka hijau seluas 12 hektare yang dirancang menjadi pusat aktivitas warga.
Berbagai fasilitas seperti lapangan olahraga, training ground, taman, dan danau sebagai ruang rekreasi masyarakat berada dalam satu kawasan.
Pemerintah Kabupaten Lamongan terus menambah fasilitas agar kawasan publik tersebut semakin nyaman dan fungsional untuk berbagai kegiatan.
