Mekkah (ANTARA) - Penomoran tenda baik di Arafah maupun Mina yang dimulai pada musim haji tahun ini dimaksudkan untuk menghindari perselisihan antar-jamaah yang berpotensi terjadi jika tenda-tenda tidak diberi identitas.
Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin setelah meninjau kesiapan Arafah, Muzdalifah, Mina, Senin sore waktu setempat menjelang puncak musim haji mengatakan inovasi tahun ini salah satunya semua tenda-tenda di Arafah dan Mina memiliki nomor-nomor.
“Penomoran untuk tenda lalu juga nomor kloternya dan kapasitas masing-masing tenda. Itu semua diperlukan agar ada kepastian bagi mereka selama berada di Arafah dan Mina akan mendiami tenda-tenda yang tersedia,” katanya.
Tahun-tahun sebelumnya, tenda disediakan oleh Muassasah (perusahaan pengelola teknis layanan haji Arab Saudi) tanpa identitas.
“Karena selama ini tanpa identitas tenda itu seringkali terjadi selisih paham antarsesama jamaah. Karena mereka saling berebut yang satu mengklaim ini tenda kloternya, yang satu mengatakan tendanya dan seterusnya, dan seterusnya,” kata Lukman yang juga Manteri Agama..
Maka ia menegaskan dengan adanya identitas masing-masing tenda setiap jamaah memahami dan mengetahui dimana tenda tempat dia berdiam baik selama di Arafah maupun di Mina.
Sebanyak 5.500 tenda terdiri dari 1.825 tenda di Arafah dan 3.675 tenda di Mina dinomori dengan label yang berisi keterangan nomor tenda, kloter, dan kapasitas tenda.
Label tersebut dipasang di keempat sisi tenda sehingga stiker terpasang mencapai 22.000 buah. Pemasangan tersebut ditargetkan rampung seluruhnya pada H-1 atau 7 Agustus 2019.
Menag Lukman setelah meninjau tenda-tenda di Arafah dan Mina berharap penyelenggaraan haji tahun ini bisa berjalan normal dan lancar sehingga ada peningkatan layanan dalam ibadah haji.
“Ya Alhamdulillh siang menjelang sore hari ini kami delegasi Amirul Hajj memang sengaja berkunjung ke Arafah, lalu tadi sempat ke Muzdalifah, dan sekarang ke Mina. Untuk melihat kesiapan tenda-tenda di Arafah dan Mina,” katanya. (*)