Mekkah (ANTARA) - Ribuan anggota jamaah haji Indonesia mulai berangsur meninggalkan Kota Mekkah setelah puncak musim haji rampung dimana sebagian kembali ke Tanah Air dan sebagian yang lain melanjutkan ibadah ke Madinah.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Subhan Cholid di Kota Mekkah, Sabtu, mengatakan setelah selesainya proses penyelenggaraan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina maka pada 14-16 Zulhijah 1440 puncak kepadatan jamaah terjadi di Kota Mekkah.
“Karena kegiatan di Armuzna itu sudah selesai, kemudian seluruhnya terkonsentrasi kegiatan di Mekkah,” katanya.
Namun pada 16 Zulhijah 1440 H jamaah Indonesia sendiri sudah ada kloter yang diberangkatkan untuk pulang ke Tanah Air yakni sebanyak 18 kloter.
“Mulai hari ini berangsur-angsur jamaah haji setiap harinya antara 15-20 kloter kembali ke Tanah Air melalui Jeddah,” katanya.
Sejak 21 Agustus 2019, selain jamaah yang pulang ke Tanah Air, PPIH juga memberangkatkan jamaah menuju Madinah bagi jamaah haji gelombang kedua untuk melaksanakan ibadah arbain.
“Setiap harinya 15-18 kloter, jadi setiap hari jamaah haji yang meninggalkan Mekkah setelah gelombang kedua berangkat ke Madinah rata-rata sekitar 30 kloter jadi berkurang cukup banyak,” katanya.
Saat ini, kata Subhan, jalan-jalan di Kota Mekkah juga sudah terasa mulai sepi karena pengurangan jamaah perhari cukup banyak.
Sementara jumlah haji ke Madinah sudah sekitar 40 kloter atau sekitar 16.000an sudah ke Madinah.
“Prosesnya hampir sama seperti ke Jeddah tapi kalau ke Madinah dibatasi waktu dalam waktu paling lambat itu jam 8 malam dan dimulai lagi ba’da subuh artinya kita hanya memberangkatkan di waktu siang saja mulai jam 8 pagi sampai 4 sore kita memberangkatkan jamaah dari Mekkah ke Madinah,” katanya.
Waktu ini, kata dia, sama dari saat pemberangkatan dari Madinah ke Mekkah dengan mempertimbangkan pengalaman yang lalu saat diberangkatkan malam hari sering terjadi kecelakaan sehingga kemudian perjalanan di malam hari dikurangi. (*)